Hendry mengungkapkan, Friendship mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki produk lain di pasar lokal.
“Produk kami merupakan salah satu minuman vodka kopi premium yang paling halus di dunia, baik saat diminum langsung atau dicampur, karena telah melewati 5 kali proses distilasi," ungkapnya.
"Selain bercitarasa unik, di keesokan harinya setelah dikonsumsi juga tidak menimbulkan sakit kepala (hangover) yang mengganggu aktifitas," lanjut Hendry Wijaya.
Friendship Indonesian Cocktail Competition 2022 ini juga menandai peluncuran kemasan baru kepada pasar Indonesia.
Awalnya beredar dengan kemasan siap minum 180 ml, Friendship kini siap memenuhi kebutuhan pasar hotel, restoran, dan café dengan kemasan ekslusif 700 ml.
Seperti namanya, kemasan baru ready to drink dengan volume lebih besar ini diharapkan menjadi pilihan minuman untuk dinikmati bersama teman dan sahabat. Hendry optimis produk yang ditawarkan diterima oleh konsumen.
Wakil ketua Bidang Hukum & Legal BPD PHRI Jatim, Rumadhono Sumanto menambahkan, selama pandemi Covid-19 bisnis F&B babak belur.
Penjualan langsung dibatasi dengan limitasi jam buka dan jumlah pengunjung. Akibatnya, bisnis F&B harus berakrobat mencari cara untuk tetap mengamankan omzet dengan meningkatkan layanan pesan antar dan pengambilan mandiri (drive-thru).
"Tapi tentunya langkah ini tak cukup, ini berdampak pada anjloknya omzet, keputusan merumahkan SDM dalam jumlah besar, dan tak sedikit yang memilih tutup atau menjual usahanya, daripada bertahan," tegasnya.
Ini sejalan dengan data dari DPD PHRI Jatim, yang mencatat bahwa sepanjang 2020-2021, sekitar 146 hotel dan 31 restaurant mengajukan tutup, 15.000 karyawan dirumahkan, dan hampir 20% hotel berganti pemilik.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait