GRESIK, iNewsSurabaya.id – Konser Denny Caknan yang bakal digelar di lokasi wisata Setigi Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Gresik batal digelar. Panitia Pelaksana merasa dipermainkan hingga rugi sekitar Rp800 juta.
Aksi mengecewakan ini terlihat dengan ulah perizinan di kepolisian, awalnya aparat kepolisian mengizinkan terlaksana konser di ,lokasi wisata Setigi Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Gresik. Namun, menjelang pelaksanaan konser tiba-tiba muncul informasi kepolisian membatalkan izin dan membuat konser dibatalkan.
Padahal, tiket sudah hampir ludes terjual, para pelaku UMKM juga sudah menggelar lapak dagangan mereka. Termasuk para penonton juga sudah mulai ada yang datang. Tapi satu jam menjelang konser dimulai, banyak info yang berseliweran di WAG panitia, crew Denny Caknan hingga H Kades Abdul Halim.
Bahwa manajemen dari Denny Caknan mengabarkan kalau artis mereka tidak bisa tampil konser, kalau siang atau sore hari. Juga banyaknya intervensi lewat pesan singkat yang masuk, dari pihak kepolisian.
Menurut Abdul Halim, Denny Caknan tidak pernah menggelar konser di pagi hari, siang ataupun sore, dikarenakan faktor penglihatan Denny Caknan yang kurang tajam bila siang atau sore berdasarkan keterangan dari manajernya.
Tapi, karena dirinya diyakinkan oleh Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis dan jajaran, Kepala Satpol-PP, Perwakilan Kodim Gresik, Camat Ujungpangkah di Mapolres Gresik, Rabu (9/11/2022) malam sudah disepakati, bahwa jadwal konser bisa dimajukan sore asalkan dapat izin.
“Semalam sudah ada 3 kesepakatan saat rakor. Salah satunya disampaikan Kapolres Gresik kalau Polres Gresik sudah menelepon manajemen Denny Caknan untuk memastikan bisa tampil pada sore hari. Sehingga kami pulang dengan memegang komitmen itu,” tutur Halim.
Kades yang populer karena berhasil membawa desanya menjadi desa miliarder tersebut, mengaku kecewa kepada pihak Polres Gresik. Hal ini lantaran ucapan yang disampaikan Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis pada saat rakor ternyata tidak terbukti.
“Setelah kami konfirmasi ke manajemen Denny Caknan ternyata tidak pernah ditelpon dari pihak Polres Gresik. Kami juga menghubungi pihak Polres Gresik tapi tidak ada respon,” imbuhnya.
Kades Halim pun mengaku pihaknya sangat dirugikan atas pembatalan konser ini. Apalagi, puluhan pelaku UMKM sudah standby berjualan sejak pagi. “Saya sangat terpukul, apalagi banyak pelaku UMKM sudah siap tapi endingnya seperti ini,” tutup Halim
Panitia mengaku rugi Rp800 juta lebih akibat pembatalan konser Denny Caknan. Sementara di lapangan, terlihat panggung, sound system, lighting sudah mulai di bongkar. Dan para crew Denny Caknan berangsur pulang meninggalkan Wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait