Tak Mudah Menjadi Seorang Ayah

OPINI
Prof Ahmad Zainul Hamdi

“Papaku juga lembut. Papa gak malu bawain tasku kalo pergi ke mall bareng; papa mau masakin aku indomie kuah tiap nyeri menstruasi menyerang; papa mau ambilin handuk tiap aku selesai mandi. Pokoknya papa gak kayak papa yang lain. Papa beneran orang tua yang ideal”

Kutipan di atas adalah sepenggal dari pesan WA anak gadis saya tadi malam dalam rangka _Fathers Day_ (Hari Ayah). Paginya saya mendapat hadiah ciuman di pipi kanan. Sungguh bahagia saya bisa menjadi ayah yang dekat dengan anak-anak gadisnya. Jika saya dikatakan seorang “papa lembut dan orang tua ideal”, saya sebetulnya selama ini hanya mengikuti dorongan hati untuk bagaimana harus memperlakukan anak-anak gadis saya. 

Tak mudah menjadi seorang ayah. Tak ada pendidikan yang secara khusus dibuka untuk mendidik seorang laki-laki agar memiliki pengetahuan dan keterampilan menjadi seorang ayah. Berbagai pelatihan _parenting_ hampir selalu ditujukan bagi ibu-ibu. Nasihat orang-orang tua tentang kepengasuhan anak hanya diberikan kepada para calon ibu. Para lelaki nyaris sepenuhnya tersingkir dari proses penyiapan ini. 

Ketika seorang laki-laki memasuki dunia pernikahan, pesan yang diterima selalu tentang bagaimana bekerja untuk memberi makan istri. Ketika si istri mulai mengandung, hampir bisa dipastikan seorang suami sepenuhnya buta tentang apa yang harus dilakukan kepada calon anaknya, sekalipun hanya urusan menggendong bayi. 

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network