LUMAJANG, iNews.id - Tim SAR gabungan terus melakukan proses pencarian dan evakuasi korban erupsi Gunung Semeru. Terhitung, saat ini, Selasa (7/12) merupakan hari keempat pencarian.
Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna, mengungkapkan upaya pencarian korban dilakukan pada titik yang dicurigai. Tim menggunakan peralatan ringan, seperti cangkul dan sekop.
Adapun peralatan berat, seperti backhoe, dikerahkan untuk membantu pencarian di daerah Tambang Pasir dan dusun Curah Kobokan.
Hanya saja, kata Wayan, kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat proses pencarian dan evakuasi dari lokasi penemuan korban adalah kondisi timbunan material bekas lahir dingin (pasir) yang tinggi.
"Semakin dalam digali, maka pasir terasa semakin panas," katanya, Selasa (7/12/2021).
Kendala lain yang dihadapi, yaitu sempat terdengar suara dentuman dan peralatan seismograf di Pos Pantau Gunung Sawur bergerak. Namun demikian, pencarian masih bisa dilakukan dengan pengawasan ketat dari safety officer.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian korban di hari keempat ini, diantaranya tim Kantor SAR Surabaya, Unsur TNI dan POLRI, BPBD provinsi Jawa Timur dan BPBD kabupaten (Lumajang, Jember, Gresik, Jombang, Malang, Pacitan, Batu).
Kemudian Lumajang Rescue, MRI Lumajang, Baret Rescue, GPN, BAZNAS Pusat, 851 Rescue, Rumah Zakat Jember, PMI Probolinggo, SAR OPA Jember, Biting Rescue, ESDM, Helix Corps, Sergap Solo, DMC Ikatek UH, SARGABO, BDRT 27, Gerpik, Gimbal Alas, Berandal Alas dan ACT Jember.
Selanjutnya dari ESDM, BAZNAS Timika, Ners Jakarta, RPPI, Dirgantara Rescue, ESDM, Sekber Pasuruan, UNS Solo, Sragen Wong Salam, KRI Indonesia, SAR Kanjuruhan, DMC Dompet Dhuafa dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.
Hingga Selasa (7/12/2021), data sementara jumlah korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru sebanyak 138 orang korban, dengan rincian 82 orang mengalami luka ringan, 26 orang mengalami luka berat, 34 orang korban meninggal dan 16 orang korban yang masih dalam pencarian.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait