Menjelang Muktamar NU, Muncul Dugaan Permainan Uang di Jatim ​​​​​​​

Arif Ardliyanto
Ketua BNNU, Darsono dan Sekretaris, Ahmad Khoiri..(Foto ; iNewsSurabaya/HO/arif)

SURABAYA, iNews.id - Ketua Presidium Barisan Nahdliyin Nusantara (BNNU) Sudarsono menilai Sekretaris PWNU Jatim Prof. Akhmad Muzakki offside. Ada dugaan permainan uang menjelang Muktamar NU yang akan digelar akhir Desember ini.

Dalam sesi konferensi pers, Sudarsono menunjukkan edaran chat WA yang diduga disebarkan oleh Muzaki kepada ketua PC NU di tingkat Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Isi WA tersebut sebagai berikut:

Sekarang viral surat ini:

Fasilitasi Muktamar & Surat Usulan

Rapat Gabungan PBNU dan Konbes NU tanggal 7 Desember telah menetapkan tanggal pelaksanaan muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021.

Sehubungan dengan itu, PWNU Jawa Timur akan melakukan fasilitasi bagi peserta resmi muktamar dari PCNU se-Jawa Timur, mulai dari transportasi, konsumsi dan akomodasi.

Untuk kepentingan itu, PCNU yang belum menyerahkan agar segera mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk suksesnya muktamar yang terdiri dari usulan nama-nama Ahwa dan calon rais aam dan ketua umum. Deadline Sabtu, 11 Desember 2021 jam 23:59.

PCNU yang tidak menyerahkan surat usulan Ahwa dan calon rais aam dan ketua umum hingga tenggat waktu di atas dianggap tidak berkenan untuk berada dalam koordinasi dan fasilitasi PWNU Jawa Timur.

Sekian,

Akh. Muzakki

Sekretaris PWNU

Dengan beredarnya surat ini, Darsono sangat menyesalkan karena tidak menunjukan sikap yang baik. "Situasi sudah kondusif dan bagus tapi muncul persoalan baru dari Jatim," ujarnya.

Dalam edaran itu, dia merinci ada empat keinginan Muzaki yang menurut dia belum tentu mewakili institusi PWNU Jatim secara resmi ataupun kelembagaan.

"Dimana Sekretaris PWNU mengirim WA ke ketua PCNU ke Jatim yang isinya, satu bahwa PWNU akan memfasilitasi utusan PCNU se-Jatim dengan setorkan nama putusan. Yang kedua PCNU diminta setor calon Rais AM. Yang ketiga PCNU diminta setorkan nama calon ketua Tanfidziah. Yang keempat nama Ahwa," beber dia.

Munculnya edaran ini kata mantan Ketua IPNU Jatim ini sama dengan mendekti cabang ke satu kandidat. "Yang saya kira bukan rahasia umum kandidatnya. Ini fenomena tak bagus, yang tak boleh dilakukan pimpinan NU tingkat regional dan sekretaris PWNU," tegasnya.

Dia menjelaskan munculnya ini membuat PCNU resah. "Ini yang kami sikapi dan protes. Seharusnya berikan keleluasaan ke cabang karena kami yakini cabang sudah mampu dan arif siapa yang akan pimpin mereka," lanjut dia.

"Apalagi ada sinyalemen kata memfasilitasi dalam tanda kutip ini peredaran uang. Ada yang dikatakan mau DP 100 juta, setelah menang 150 juta," imbuhnya lagi.

Darsono menambahkan hal tersebut tak layak dilakukan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. "Organ kumpulnya para kiai. Hentikan cara itu agar NU bermartabat dan pengayom umat," pungkas dia.

Sekretaris BNNU, Ahmad Khoiri berharap kepada semua pihak agar tidak lagi mempermainkan NU dalam hal apapun, termasuk jelang Muktamar NU. "Jangan kotori NU dengan hal-hal yang sangat merusak hati warga NU. Oleh karena itu kami berharao hentikan sudahi mempermainkan NU. NU sudah saatnya mandiri," ucapnya.

Terpisah awak media kemudian coba melakukan konfirmasi ke Prof. Muzaki. Namun, telpon serta pesan singkat lewat Whats App belum dia respon hingga berita ini selesai ditulis.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network