SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pengabdian Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2022. Kepemimpinan Andika akan dilanjutkan oleh TNI Laksamana Yudo Margono yang pada Jumat, 2 Desember 2022 ini menjalani fit and proper test di DPR RI.
Lantas kemanakah sang Panglima melanjutkan pengabdiannya usai purna tugas? Sebagai sosok yang kharismatik dan pemimpin tegas, nama Andika Perkasa kerap mucul di permukaan publik. Bahkan sudah ada partai yang coba meminangnya untuk melanjutkan pengabdiannya dijalur politik.
Selain itu, tidak sedikit masyarakat yang mendorong Jenderal TNI Andika Perkasa manjadi pemimpin di negeri ini. Dorongan itu juga datang dari Pendekar Indonesia. Sekelompok relawan yang mengatasanamakan Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia ini terus mendorong Andika Perkasa supaya mau menghibahkan jiwa raganya untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Hal itu diakui oleh Ketua Relawan Pendekar Indonesia, Dr Hendrawan Saragi. Pihaknya saat ini terus mendorong Jenderal Andika Perkasa agar segera terjun ke dalam dunia politik.
Hendrawan melihat, potensi Panglima TNI yang sebentar lagi purna tugas tersebut sangat cemerlang sebagai pemimpin masa depan usai menyelesaikan tugas besarnya dalam estafet kepemimpinan TNI pada bulan Desember 2022 mendatang.
"Dalam suatu wawancara, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pernah mengatakan, pada saat ini pada usia 58 tahun beliau masih tergolong produktif," ungkap Dr Hendrawan Saragi dalam sebuah press conference bertajuk "Jenderal Andika Perkasa, Quo Vadis?" secara virtual, Kamis (1/12/2022).
Hendra menegaskan, bahwa saat ini masyarakat bertanya-tanya hendak ke manakah sang Panglima TNI setelah purna tugas? Jenderal Andika Perkasa, quo vadis? Sementara nama besarnya santer bermunculan di sejumlah lembaga survei jelang agenda Pilpres 2024 mendatang.
"Ini adalah pertanyaan dari banyak orang yang melihat beliau sebagai figur berkarisma dengan banyak keahlian," ungkap Dr Hendrawan Saragi.
Oleh karena itu, Hendrawan Saragi berharap Andika Perkasa dapat dicalonkan oleh partai politik yang mengantongi tiket 20 persen threshold.
Ia menuturkan, saat ini Jenderal Andika Perkasa masih fokus menuntaskan tugasnya sebagai Panglima TNI.
"Nanti setelah pensiun baru akan memikirkan yang lain. Tapi beliau juga mengatakan bahwa usia 58 tahun tidak akan 'pensiun'. Namun masih akan terus berkarir dan berkarya untuk memberikan tenaganya untuk hal-hal yang baik masyarakat.
"Untuk komunikasi itu akan dilakukan nanti setelah selesai menjadi Panglima TNI. Ini adalah satu hal yang baik sebagai contoh semua pejabat agar menyelesaikan dulu tugasnya baru mulai sibuk mengajukan aplikasi kepada 'perusahaan-perusahaan' yang lain," kata Saragih.
"Karena banyak pejabat masih menjabat tetapi sudah sibuk kampanye, sudah tidak lagi fokus menyelesaikan pekerjaan atau mandat yang diberikan oleh rakyat kepada mereka," ungkapnya menambahkan.
Sementara ini, Pendekar Indonesia terus melakukan serangkaian konsolidasi di beberapa daerah usai deklarasi dukungan pada 9 Oktober lalu.
"Kita juga melakukan pertemuan-pertemuan baik secara internal maupun eksternal dalam rangka menaikkan kesadaran masyarakat bahwa ada tokoh yang terlupakan yang selama ini kurang atau jarang diberitakan. Tetapi ia adalah tokoh yang sangat baik untuk kita dorong sebagai Capres 2024-2029," jelas Hendrawan.
Kota Surabaya terutama seluruh Wilayah Jatim akan menjadi prioritas apabila nanti Andika Perkasa telah mantap terjun ke dunia politik dan mendapat tiket tersebut.
Pemilu dengan sistem one man one vote menjadikan Jatim, Jateng dan Jabar sebagai daerah lumbung suara paling besar.
"Itu akan diberikan prioritas oleh para kandidat calon presiden. Untuk kita di Indonesia ada di Jateng, Jabar dan Jatim. Saya pikir di dalam proses nanti akan secara otomatis para kandidat akan sowan ke tempat-tempat yang memang menjadikan mereka dapat keuntungan dari pemilihan tersebut," katanya.
Tegas dan Cerdas Menjalankan Konstitusi
Hendrawan menilai bahwa Andika Perkasa merupakan sosok 'terlupakan' namun sejatinya memiliki kharisma luar biasa sebagai figur alternatif seorang pemimpin.
Namanya masuk dalam bursa Capres 2024 hasil sejumlah lembaga survei ternama. Bahkan elektabilitasnya terus menanjak.
"Tugas kita sebagai relawan adalah mengedukasi masyarakat bahwa ada tokoh potensial," tandasnya.
Andika Perkasa memiliki kelayakan dan kualitas sebagai pemimpin ulung. Ia dinilai sebagai titik akses kepada sistem pemerintahan yang teguh terhadap konstitusi negara pembela hak pribadi masyarakat.
"Ketegasan menjalankan konstitusi adalah inti dari etika kepemimpinan," sambungnya.
Rekam jejak Andika Perkasa cukup membuat publik berdecak kagum. Ada banyak kebijakan yang diambil dengan tegas dan cerdas sesuai dengan konstitusi Negara Indonesia.
Antara lain kebijakan menuntaskan pelanggaran hukum yang dilakukan aparat terhadap masyarakat, kebijakan menghapuskan aturan-aturan
pendidikan yang mendiskriminasi masyarakat, kebijakan pertahanan negara yang menjaga dan melindungi kedaulatan dan keutuhan negara dan keselamatan bangsa dengan prinsip hidup berdampingan secara damai yang dilakukan baik di Papua maupun Asia Pasifik.
"Dan yang tidak kalah penting, yaitu kebijakan yang sangat mendukung pribadi untuk mendapatkan kebahagiaannya sebagai pribadi citra ilahi dengan membantu orang-orang yang dipimpinnya ketika sakit ataupun mengalami kesusahan," ungkap Saragi.
Maka, Hendrawan berharap besar Jenderal Andika Perkasa setelah purna tugas dari Panglima TNI sebaiknya melakukan hal yang baru, yaitu berkegiatan dalam bidang politik untuk menjadi pemimpin negara Indonesia.
Ia mengatakan, Jenderal Andika Perkasa dapat berkarya memperindah standar pembenaran untuk politik yang sedang rusak, melakukan konsensus demokratis dan kompromi yang diperlukan, serta tata kelola pemerintahan yang baik.
Sebagai informasi, Andika Perkasa di lantik pada tanggal 17 November lalu Marsekal Hadi Tjahjanto. Dia merupakan panglima ke-21 sepanjang sejarah TNI.
Sebelum menjadi panglima TNI, Andika Perkasa diketahui sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang merupakan lulusan Akademi Militer pada 1987.
Biodata dan Profil Andika Perkasa
Nama lahir: Fransiskus Xaverius Emmanuel Andika Perkasa
Nama sekarang: Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D.
Tempat lahir: Bandung, Jawa Barat
Tanggal lahir: 21 Desember 1964
Umur: 57 tahun
Agama: Islam
Istri: Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati
Anak: dr. Alexander Wiratama Akbar Perkasa
Orangtua: Kolonel CZI (Purn) FX Soenarto (ayah) dan Udiati (ibu)
Pria kelahiran Bandung ini mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus), selama 12 tahun lamanya.
Setelah mendapatkan penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD Andika kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon.
Dan tak disangka Panglima TNI menempuh pendidikan tinggi Serjana Ekonomi di dalam negeri dan meraih tiga gelar. Lalu akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil) setelah itu lulusan terakhir ini bukan sembarangan Universitas Strata-3 (Ph.D) melalui dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait