Gunung Semeru dipercaya sebagian masyarakat Hindu dari Bali sebagai ‘Bapak’ dari Gunung Agung. Gunung Agung setinggi 3.142 mdpl merupakan gunung tertinggi di Pulau Bali.
Mereka kerap melakukan upacara sesaji kepada dewa-dewa yang diyakini bersemayam di Gunung Semeru. Upacara sesaji ini dilakukan setiap 8-12 tahun sekali, hanya saat mereka mendengar suara gaib dari dewa-dewa di Puncak Mahameru. Mereka juga sering datang ke Gua Widodaren di sekitar Bromo untuk mendapatkan tirta/air suci.
Gunung Semeru dengan tinggi 3.676 mdpl ini juga memiliki titik teratas atau puncak yang disebut Puncak Mahameru. Puncak Mahameru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Kepercayaan yang beredar, siapapun yang ingin mendengarkan suara-suara dewa maka harus semedi di Puncak Mahameru.
Misteri Kawasan Kelik yang Penuh Nisan
Selain mitos Dewi Penjaga, juga terdapat misteri di Kawasan Kelik, para pendaki Gunung Semeru mungkin sudah tak asing tentang misteri yang satu ini.
Di kawasan ini terdapat banyak sekali nisan (batu in memoriam) sebagai penanda orang-orang yang meninggal saat mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. Salah satunya nisan milik aktivis Indonesia, Soe Hok Gie.
Hal paling menyeramkan di tempat ini yakni para pendaki kerap kesurupan. Konon, sejumlah pendaki yang melewati Kawasan Kelik pernah mengalami kesurupan roh manusia dan roh binatang. Tanjakan Cinta di area Ranu Kumbolo menjadi titik paling diincar oleh para pendaki karena keindahannya.
Tanjakan ini merupakan jalur pendakian yang harus pendaki lewati untuk menuju Puncak Ranu Kumbolo. Tanjakan Cinta memang tak terlalu terjal namun sangat panjang. Konon, jika pendaki bisa melewati tanjakan ini tanpa istirahat dan tanpa menoleh, maka permohonan cintanya akan terwujud.
Disisi lain, terdapat kawasan Arcopodo sering digunakan para pendaki sebagai tempat istirahat karena memiliki dataran cukup luas. Arcopodo berarti dua arca atau dua penjaga. Di situlah konon terdapat dua patung gaib yang dipercaya sosok sang prajurit Kerajaan Majapahit.
Konon, patung itu hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang memiliki mata batin. Banyak pendaki mengaku melihat patung ini, tapi mereka melihatnya dalam ukuran berbeda. Ada yang melihat patung ini berukuran kecil seperti anak kecil, ada juga yang melihat ukurannya besar seperti raksasa.(selesai)
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait