Martha mengungkapkan, desa edudigital telah menyediakan website yang dapat digunakan oleh perangkat pemerintahan untuk edukasi stunting, pemasaran produk olahan dan lain- lain. Selain itu masyarakat juga mendapatkan info status biokimia balita stunting yg mengalami perbaikan sesudah intervensi pangan lokal.
"Masyarakat mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan diversifikasi olahan pangan lokal ( nuget kerang, susu fermentasi, bakso kerang)" tuturnya.
Doktor lulusan Unair Surabaya ini mengatakan, Bupati dan pemerintah ditingkat desa antusias adanya program tersebut. Mereka ingin secepatnya persoalan stunting segera berakhir.
" Pemerintah daerah dan masyarakat merespon dengan baik dan menjadikan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting" katanya.
Wanita berdarah Jawa Manado ini mengaku bahwa dirinya pernah mengenyam sekolah di SMPN 4 dan meneruskan sekolah di SMAN 6 Surabaya 35 silam.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait