SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui belum menyiapkan langkah konkret untuk menghadapi kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang baru saja menaikkan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia.
Kebijakan proteksionis AS ini dikhawatirkan akan memberikan dampak serius terhadap perekonomian Jawa Timur, khususnya sektor ekspor nonmigas.
"Kita akan bertemu dengan para pelaku usaha untuk mendengarkan langkah yang akan mereka ambil. Sebagai bangsa dan sebagai regional Jawa Timur, kita perlu menciptakan inovasi, terobosan, dan menjajaki pasar-pasar baru," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (9/4/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, pada Februari 2025, Amerika Serikat tercatat sebagai negara tujuan utama ekspor nonmigas Jatim. Nilai ekspor ke AS mencapai USD 289,64 juta, disusul Tiongkok (USD 244,85 juta) dan Jepang (USD 182,40 juta).
Kontribusi ekspor ke AS sebesar 14,30 persen dari total ekspor nonmigas Jatim, menjadikannya pasar yang sangat vital. Sementara itu, ekspor ke kawasan di luar ASEAN dan Uni Eropa mendominasi dengan kontribusi 71,44 persen atau senilai USD 1,45 miliar.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait