JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Polri akhirnya mengakui sengaja menempatkan intelijen ke media. Ini menyusul terbongkarnya peran Iptu Umbaran Wibowo yang melakukan penyamaran atau intelijen selama 14 tahun sebagai seorang wartawan TVRI di Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, hal seperti itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Melainkan, ada juga di negara lainnya, seorang polisi menyamar menjadi awak media.
"Komunikasi saya juga dengan Polda Jawa Tengah bahwa teknis terkait menyangkut masalah intelijen itu bukan hanya terjadi di Indonesia di berbagai negara pun kebebasan-kebebasan itu sifatnya tertutup," kata Dedi kepada awak media, Jakarta, Sabtu.
Dedi menambahkan, terkait kebebasan Pers di Jawa Tengah sangat dihargai oleh aparat kepolisian. Dengan adanya hal itu, bukan berarti terjadi pengekangan akan kebebasan insan media.
"Yang jelas intinya setelah saya komunikasikan dengan teman-teman Jawa Tengah terkait menyangkut masalah kebebasan pers di Jawa Tengah rupanya bekerja dengan sangat baik," ujar Dedi.
"Termasuk di Blora sendiri, hubungan komunikasi dengan teman-teman media juga di sana tidak ada kendala. Semua berjalan dengan baik," imbuhnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait