Kata dia, baik itu menjadi lebih penting daripada sekedar benar. Karena terkadang dalam posisi yang benar tetapi ketika berhadapan dengan mereka yang ceroboh, lalai dan melanggar aturan, sebaiknya mengalah saja agar semua selamat dan tidak terjadi kecelakaan.
"Saran saya,membaca buku kumpulan soal-soal ujian SIM, agar tahu dan berikutnya lulus dalam ujian,karena sebagai generasi muda bangsa yang tidak boleh mati sia-sia akibat kecelakaan dijalan," lanjut Taslim saat berbincang dengan salah satu masyarakat pemohon SIM.
Selain melakukan sidak, orang nomor satu di Ditlantas Polda Jatim ini juga menyerap aspirasi yang diantaranya tentang kekosongan material SIM pada saat ini, sementara pelayanan sim online (Sinar) tetap dilakukan sementara material kosong,dan juga di harapkan layanan kesehatan dan psikologi dapat dikukan dimana saja.
"Kami mohon maaf jika masih ada kendala,atas masukannya akan kami sampaikan dan koordinasikan ke Korlantas Mabes Polri," ungkapnya.
Ia memastikan proses ujian SIM ini dilakukan dengan benar dan dalam prosesnya tidak dilakukan penyimpangan.
Menurutnya hal itu penting agar output, outcame, benefit dan impac dari proses uji sim itu tercapai, tujuan akhirnya mereka yang memiliki SIM kompenten, dengan demikian pelanggaran dan kecelakaan dengan fatalitas korban dapat ditekan.
"Kami akan terus melakukan blusukan, sidak dan menjaring aspirasi agar kepercayaan masyarakat terhadap Polri dalam proses pelayanan SIM dapat ditingkatkan," pungkas perwira tiga melati di pundak itu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait