CIANJUR, iNewsSurabaya.id - Senyum bahagia nampak di wajah Ucu Susanti (32), warga RT 02 RW 07 Kampung Kedung Girang, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jabar.
Betapa tidak, selama satu bulan lebih pasca gempa mengguncang satu setengah bulan lalu, ibu satu anak itu bersama keluarganya harus tidur di tenda darurat bersama ratusan kepala keluarga lainnya sesama penyintas gempa.
Pada saat gempa terjadi, Ucu serta anaknya yang berusia satu tahun, sempat terjebak reruntuhan, namun bisa diselamatkan dan mendapat perawatan lebih dari sepekan di rumah sakit.
Hari ini, Ucu bersama 49 kepala keluarga lainnya menyambut gembira saat menerima hunian sementara bantuan donatur YDSF.
Secara simbolis, Direktur Pelaksana YDSF Jauhari Sani menyerahkan bantuan itu kepada Kepala Desa Sukamanah, Indra Surya Permana, Kamis (05/1) di hadapan Camat Cugenang dan warga penerima.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan relawan dan donatur YDSF mulai tanggap darurat hingga saat ini. Huntara ini sangat membantu warga kami untuk bangkit dari bencana ini," kata Indra, Kades Sukamanah.
Menurut Indra, di Kampung Kedung Girang ada sekitar 139 kepala keluarga atau sekitar 400 jiwa yang rumahnya mengalami rusak ringan, sedang, dan rusak berat. Dan sebagian besar masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang tersebar di beberapa wilayah Desa Sukamanah.
Hingga saat inipun, kata Indra, banyak relawan masih melakukan pembersihan rumah-rumah yang rata dengan tanah.
Sementara itu, Camat Cugenang, Komariah menuturkan, meski bantuan stimulan dari pemerintah untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak belum cair sepenuhnya, bantuan Huntara dari YDSF itu sangat membantu warganya.
Apalagi saat ini kondisi hujan dan dan dingin di tenda pengungsian.
"Terima kasih Laznas YDSF atas kepedulian dan bantuannya selama ini. Doakan kami segera bangkit dari musibah ini," ujarnya.
Jauhari menambahkan, hunian sementara (Huntara) dibangun hasil donasi para donatur YDSF dengan ukuran 4x3 meter, berdinding bambu dengan atap terpal. Diharapkan bertahan tujuh hingga sembilan bulan ke depan.
"Program Huntara ini merupakan program berkelanjutan, di samping nanti selama recovery juga ada bantuan lainnya seperti perbaikan sekolah dan masjid. Satu kawasan Huntara ini kami namakan Kampung Harmoni YDSF," tukasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait