SEMARANG, iNews.id - Pelindo Marines mengajak beragam komunitas untuk bersama-sama merawat kawasan pesisir utara, Semarang. Kegiatan yang merupakan program aksi Mariners Peduli tersebut bertujuan untuk mencegah dampak abrasi.
Sejumlah komunitas tersebut di antaranya, dua startup, Bersukaria Tour di bidang wisata dan Rapel ID di bidang pelestarian lingkungan. Kemudian juga didukung oleh National Geographic Indonesia bersama kelompok nelayan lokal, KUB Armada Laut.
Pada aksi kolaborasi ini, Mariners Peduli lingkungan memberikan bibit bakau kepada kelompok nelayan. Warga juga di edukasi tentang manfaat ekonomi dari potensi wisata setempat, serta ceruk ekonomi hasil pemilahan sampah.
"Kami senang sekali ibu-ibu di kampung relokasi nelayan Semarang ini antusias mengikuti (sesi edukasi). Semoga kelak pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah yang memberikan manfaat ekonomi bisa menjadi kolaborasi yang berkelanjutan bagi warga," kata Plt. Direktur Utama Pelindo Marines, Kartiko Adi, usai memberikan sambutan acara, Jumat (17/12/2021).
Peringatan HUT Pelindo Marines yang ke-10 atau 1 dekade yang pertama dari usia anak perusahaan BUMN Pelindo tersebut mengusung tema 'Dekade Kolaborasi'.
Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Pelindo Marines, Lia Indi Agustiana mengungkapkan, bahwa semangat kolaborasi para mariners (sebutan pegawai Pelindo Marines) termotivasi dari kolaborasi kebaikan kepada sosial masyarakat dan lingkungan (TJSL/CSR). Kemudian menjadi semangat kolaborasi untuk turut mengakselerasi terwujudnya mimpi besar integrasi Pelindo yang baru merger.
Editor In Chief National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, yang turut hadir menambahkan, bahwa perubahan iklim dan pandemi membuat persoalan generasi kini semakin unik dan pelik.
"Namun saya yakin, kemampuan adaptif kitalah yang akan membawa kita keluar dari kesulitan. Inovasi dan berkolaborasi sangat dibutuhkan umat manusia kini. Kolaborasi Pelindo Marines, Bersukaria, Rapel ID, tentunya kelompok nelayan dan warga, serta bersama media merupakan satu upaya bersama untuk mengakselerasi terjadinya sudut pandang baru dan solusi-solusi masa depan," tegasnya.
Ketua KUB Armada Laut, Ahmad Marzuki, menyambut baik adanya kolaborasi berbagai pihak yang hadir langsung dan berupaya membuka pemahaman warga atas adanya potensi ekonomi dari pelestarian lingkungan, yakni wisata dan pemilahan sampah.
"Semoga dengan kolaborasi dari banyak pihak ini, warga menjadi yakin dan mau mulai sedikit demi sedikit untuk lebih menjaga lingkungannya. Karena keluarga dan anak kami sendiri yang hidup di lingkungan ini. Apalagi adanya manfaat secara ekonomi bisa lebih memotivasi warga," katanya.
Fauzan Mawardi dari Bersukaria menyebutkan, adanya abrasi di pesisir utara Semarang mengkhawatirkan banyak pihak. Termasuk para pegiat wisata, karena potensi wisatanya besar.
"Harapannya bakau-bakau ini kelak menjadi perisai yang menepis abrasi. Edukasi pemilahan sampah membuat warga memiliki alternatif untuk memanfaatkan sampah plastik yang rutin datang tak diundang ke lingkungannya bersama hempasan air pasang laut," jelasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait