Dua Tahun Eri dan Armuji Pimpin Surabaya, Kemiskinan Serta Korupsi Masih Jadi Perhatian Warga

Ali
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kiri) dan Wakil Waikota Surabaya Armuji (kanan). Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakilnya Armuji cukup sukses memimpin kota Surabaya. Meski baru 2 tahun menjabat, ternyata kepuasan kinerja pasangan ini di Surabaya menunjukkan hasil memuaskan. 

Hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) menunjukkan sebanyak 79,6% kalangan masyarakat puas terhadap kinerja Wali Kota Surabaya, sementara kepuasan terhadap kinerja Wakil Wali Kota sebanyak 73,3%.

Peneliti Senior SSC, Ikhsan Rosidi mengungkapkan dari keseluruhan responden hanya 2,5% yang tidak puas dengan kinerja Eri, serta 13,4% menyatakan kurang puas dan sisanya 4,5% menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. 

Sementara, responden yang kurang puas terhadap kinerja Armuji menunjukkan  angka 19,7% dan 2,5% dari mereka menyatakan tidak puas, sisanya 4,5% menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. 

“Ini menjadi gambaran menarik terkait kinerja Pemerintah Kota Surabaya sejauh ini yang ternyata diapresiasi dengan baik oleh masyarakat Surabaya," terangnya.

Ikhsan menambahkan, hasil kinerja pasangan Eri-Armuji selaras dengan perkembangan Kota Surabaya selama dipimpin mereka menunjukkan sebanyak 61.8% semakin baik, dan sebanyak 30,8% menyatakan sama saja. 

"Namun demikian, ada pula sebanyak 4,2% responden yang menyatakan semakin buruk, kemudian sisanya 3,2% menyatakan tidak tahu/tidak menjawab," tuturnya.

Kemiskinan dan Korupsi jadi Masalah yang Diprihatinkan Warga Surabaya

Hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) dalam mengungkap masalah mendesak yang harus diselesaikan oleh pemerintah pusat dan daerah saat ini. Dengan responden masyarakat Kota Surabaya, masalah kemiskinan dan korupsi paling disoroti.

Direktur Riset SSC, Edy Marzuki mengungkapkan sebanyak 29,6% untuk masalah kemiskinan, sementara masalah pemberantasan korupsi menunjukkan hasil 12,5%. Diikuti masalah lainnya yakni pengendalian harga sembako sebanyak 10,3%, UMKM sebanyak 8,5%, masalah Pendidikan 8,0%. 

"Lainnya seperti Kriminalitas atau kemananan menunjukkan 6,1% dan kesehatan masyarakat 5,1%," jelasnya.

Terkait masalah lainnya, Edy memaparkan prosentasenya di bawah 5%, yakni masalah penegakan hukum 2,6%, lingkungan hidup dan bencana alam 2,0%, pelayanan administrasi publik 1,8%, penanganan covid-19 dan dampaknya sebanyak 1,7%. 

Kemudian masalah lainnya yakni infrastruktur pedesaan dan perkotaan 1,6%, perlindungan kebebasan berpendapat 1,3%, masalah pertanian/perikanan 0,5%. 

"Ini yang menarik, di Surabaya nampaknya sangat bertoleran, hingga maslah toleransi beragama menunjukkan angka 0,4%, sementara masyarakat yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 0,6%," imbuhnya.

Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Januari 2023 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network