Terungkap, Ini Faktor yang Membuat PDIP Jadi Partai Utama Pilihan Perempuan di Surabaya

Ali
Wakil Ketua PDIP Surabaya Khusnul Khotimah. Foto/Dok Pribadi

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Riset terbaru Surabaya Survey Center (SSC) menempatkan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sebagai partai pilihan perempuan di Surabaya. 

Tidak main-main, hasil riset menunjukkan angkat yang cukup signifikan, yakni 44,4%. Kemudian diikuti oleh PKB dengan 9,1% dan Gerindra dengan 8,7%, Demokrat dengan 7,3%, serta Golkar dengan 4,8%, PKS dengan 4,5%. Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran 3% ke bawah. 

Wakil Ketua PDIP Surabaya Khusnul Khotimah menuturkan, angka tersebut menunjukkan keberhasilan PDIP Surabaya dalam menerapkan program-program pro perempuan. Ia pun bersyukur karena PDIP Surabaya berhasil memuncaki survey sebagai partai pilihan perempuan. 

"Saya sangat bersyukur sekaligus semakin bersemangat memperjuangkan rakyat, khususnya program-program yang pro-perempuan," ungkap Khusnul, Selasa (17/1/2023). 

Ketua Komisi D DPRD Surabaya ini mengatakan, bahwa angka 44,4 persen sesuai hasil survei itu sangat tinggi. Apalagi partai lain tidak ada yang mencapai lebih dari 10 persen. 

"Ini membuktikan program-program PDI Perjuangan Surabaya langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh perempuan Surabaya," tandanya. 

Lebih lanjut Khusnul merinci, jumlah penduduk perempuan di Surabaya memang lebih banyak dibanding laki-laki. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah perempuan Surabaya mencapai 50,3 persen atau sebanyak 1.588.412 jiwa, sementara laki-laki 49,3 persen atau 1.568.984 jiwa.

Dengan banyaknya program pro-perempuan itu, tak terlalu berlebihan jika PDI Perjuangan menjadi partai pilihan perempuan Surabaya.

Namun, kata Khusnul, hasil survei 44,4 persen ini tak akan PDI Perjuangan Surabaya terlena. 

"Kami akan terus berjuang, menciptakan perempuan yang tangguh, mandiri dan berdikari. Surabaya yang bebas kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujar legislator yang kini tengah berjuang mematangkan revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Perlindungan Anak di Kota Pahlawan ini. 

Lantas, kerja politik seperti apa yang telah dilakukan PDIP selama ini dalam menyasar segmen perempuan hingga jadi partai pilihan perempuan?

Khusnul menegaskan, PDIP Surabaya telah banyak membuat kebijakan-kebijakan yang sangat pro-perempuan. Salah satunya adalah memberikan ruang luas bagi kaum perempuan untuk berkiprah di ranah publik.

"Saat ada kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, PDI Perjuangan juga langsung sigap dan memberikan advokasi. Kekerasan fisik, verbal hingga seksual terhadap perempuan adalah musuh bersama kita," ungkapnya. 

Beragam program pro-perempuan telah, sedang dan akan terus diwujudkan. Bersama Pemkot Surabaya yang dipimpin kader PDI Perjuangan, yakni Eri Cahyadi dan Armuji, Khusnul akan terus mengembangkan perempuan-perempuan Surabaya agar terus berdaya.

Bukan hanya itu saja. PDI Perjuangan bersama Pemkot Surabaya, juga telah mengawal terwujudnya alokasi 40 persen APBD Surabaya yang jumlahnya lebih dari Rp11 triliun, untuk belanja ke UMKM. 

"Di UMKM-UMKM inilah terdapat kaum ibu yang kreatif dalam meningkatkan ekonomi keluarganya," ucap Khusnul. 

Dengan hasil survei yang sangat menggembirakan ini, Khusnul berharap pada Pemilu 2024 mendatang jumlah pemilih perempuan terhadap PDI Perjuangan akan bisa semakin tinggi. 

"Bahkan jika perlu bisa mencapai lebih dari 50 persen," kata Khusnul optimistis. 

Begitu pula dengan angka keterwakilan perempuan yang duduk di parlemen juga semakin banyak. 

"Saya sebagai anggota legislatif perempuan, tentu sangat senang jika semakin banyak perempuan jadi wakil rakyat. Saya yakin pada Pemilu 2024, keterwakilan perempuan di legislatif bisa capai 30 persen," tuntasnya.

Sementara itu, Peneliti Senior SSC, Ikhsan Rosidi mengungkapkan, PDIP memuncaki pilihan dengan meraih 44,4%. Baru kemudian diikuti oleh PKB dengan 9,1% dan Gerindra dengan 8,7%, Demokrat dengan 7,3%, serta Golkar dengan 4,8%, PKS dengan 4,5%. Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran 3% ke bawah. 

Hal ini meneguhkan bahwa PDIP sebagai partai terbesar saat ini program-program kepartaiannya sudah menyasar dengan tepat dan dirasakan manfaatnya bagi kaum perempuan warga kota Surabaya.


Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menjadi partai pilihan perempuan di Surabaya. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

Lebih lanjut Ikhsan menguraikan partai-partai yang dimaksud meliputi Nasdem 3,2%, PAN 1,5%, Perindo 1,4%, PPP 1,3%, serta PSI 1,1%. 

“Selebihnya Partai Hanura, PBB, Garuda, dan PKN memeroleh sama di 0,2%, dan partai Ummat serta Gelora keduanya 0,1%. Bahkan partai BURUH benar-benar tidak mendapat pilihan dari perempuan, yakni 0,0%”, urai Ikhsan.

Meskipun demikian, Ia menggarisbawahi jika ceruk dari responden pada demografi ini juga masih cukup besar. 

“Masih ada 11,7% yang memilih tidak menjawab atau tidak tahu. Tentunya, ceruk ini bisa menjadi modal kuat bagi siapapun yang bisa memanfaatkannya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Januari 2023 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network