TIONGKOK, iNewsSurabaya.id - Perayaan Tahun Baru Imlek tidak lengkap jika tidak ada angpao merah. Ritual satu ini bahkan sudah menjadi hal yang sangat di tunggu-tunggu bukan hanya oleh anak-anak saja, tetapi juga orang dewasa.
Ritual ini sangat melegenda, ternyata keberadaan angpao merah yang hadir di Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang menarik di dalamnya. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan diyakini mengandung makna kebaikan. Itulah mengapa, tradisi pemberian angpao merah masih tetap dilestarikan hingga sekarang.
Dikutip dari Okezone yang dilansir dari China Highlights, Kamis (19/1/2023), angpao dengan amplop merah ini ada hubungannya dengan mengusir iblis. Kisah legenda menjelaskan, pada zaman dahulu ada sesosok iblis yang bernama Sui yang suka menakut-nakuti anak-anak pada malam hari saat mereka sedang tertidur. Kala itu, agar anak-anak tidak diganggu oleh Sui, para orangtua membakar lilin dan begadang sepanjang malam di Tahun Baru Imlek.
Alkisah, pada suatu malam di malam Tahun Baru Imlek, ada seorang anak yang diberi 8 koin untuk dimainkan agar tetap terjaga. Anak itu membungkus koin dengan kertas merah, membuka bungkusannya, kemudian membungkusnya kembali. Terus dilakukan hingga ia lelah dan tak sengaja ia pun tertidur dengan pulas. Setelah sang anak tertidur dengan pulas, orangtuanya pun meletakkan koin yang dibungkus kertas merah itu di bawah bantal.
Sosok iblis yang bernama Sui pun keluar dan mencoba untuk menakuti sang anak yang tengah tertidur pulas tersebut. Namun, saat Sui mencoba menyentuh kepala si anak, delapan koin yang tadi seketika memancarkan cahaya teramat kuat dan berhasil membuat Sui sang iblis itu terkejut dan ketakutan
Delapan koin yang dibungkus kertas merah tadi tersebut ternyata jelmaan delapan dewa yang baik hati yang merupakan penjaga anak-anak di malam Tahun Baru Imlek. Sejak saat itulah, pemberian angpao merah diyakini menjadi cara untuk menjaga keamanan anak-anak dan membawa keberuntungan bagi mereka.
Di Tiongkok sendiri, angpao merah memiliki sebutan tersendiri yaitu 'ya sui qian'. Seseorang yang menerima angpao merah diharapkan di tahun baru hidupnya aman dan damai.
Sebelum menerimanya, anak-anak dan para cucu akan berdoa terlebih dahulu untuk orangtua, nenek kakek dan leluhurnya, baru setelah itu angpao diberikan sebagai hadiah. Orangtua dan kakek-nenek juga boleh menerima angpao merah, untuk mengirimkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kesehatan kepada mereka.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait