Wali Kota Eri Cahyadi memaparkan sejumlah hal kepada para pengurus wilayah. Mulai dari Perwali Nomor 112 Tahun 2022, kondisi masyarakat hingga perekonomian di Kota Pahlawan. "Bagaimana RT/RW dan LPMK ini bisa benar-benar tahu kondisi masyarakatnya. Sehingga jiwa-jiwa sosialnya keluar, karena RT/RW dan LPMK sejatinya adalah sosial," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Surabaya meminta RT hingga LPMK terlibat mengelola dana kelurahan supaya ekonomi Surabaya terus tumbuh. Foto iNewsSurabaya/ist
Menurutnya, RT/RW dan LPMK bergerak dan bekerja hanya untuk kepentingan umat. Bukan untuk kepentingan wali kota, golongan maupun lainnya. Maka dari itu, melalui sarasehan ini, ia ingin menyamakan visi dan pandangan dalam upaya mensejahterakan warga Surabaya. "Saat ini adalah (waktunya) RT/RW dan LPMK bekerja dan bergerak bersama untuk kepentingan warga, membantu warga. Karena itu, kita menyamakan visi dan pandangan," tuturnya.
Kondisi perekonomian Kota Surabaya selama dua tahun terakhir, tak luput dijelaskan orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini. Dimana pada tahun 2020, ekonomi Surabaya terpuruk dan minus di angka -4,85 persen. Kemudian meningkat pada 2021 mencapai 4,29 persen dan tahun 2022 naik lagi ke angka 7,70 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Surabaya tak lepas dari peran serta dan gotong-royong RT/RW dan LPMK. Sehingga tahun 2022, ekonomi Surabaya naik menjadi 7,70 persen," ujar Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait