Saat itu, Cak Eri juga menjelaskan 14 kriteria masyarakat miskin berdasarkan standar penilaian yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan itu, ia berharap RT/RW dan LPMK juga mengetahui indikator warga miskin sebagai acuan kriteria penerima bantuan. "Kita punya DPRD yang hebat, dan pemerintah kota hari ini yang bersinergi kuat dengan DPRD. Maka (sekarang) waktunya kita bersinergi bersama dengan RT/RW dan LPMK," ujarnya.
Eri Cahyadi juga mengajak para pengurus wilayah untuk bersinergi bersama dalam membangun Surabaya. Termasuk pula dengan melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul di tengah masyarakat.
"Karena kalau kita bekerja sendiri tidak akan mampu menyelesaikannya. Tapi kalau kita bekerja bersama-sama dengan melibatkan KSH, kita pasti bisa mensejahterakan umat," pesan dia.
Tak hanya itu, Dana Kelurahan (Dakel) pada tahun 2023, tak luput disampaikan mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Ia berpesan agar penggunaan Dakel dapat mengedepankan skala prioritas di masing-masing wilayah.
"RT/RW dan LPMK bisa duduk bersama dengan camat lurah dalam menentukan skala prioritas. Kita harus membuat skala-skala prioritas, mana yang perlu didahulukan. Inilah yang dinamakan guyup-rukun dan gotong-royong," ucapnya.
Tak ketinggalan, terkait dengan aplikasi Sayang Warga, juga turut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi. Sebab, nantinya masing-masing RT akan memiliki akun untuk dapat mengetahui data kondisi setiap warga melalui aplikasi tersebut.
"Aplikasi di RT ini untuk melihat, bukan untuk mengisi. Sehingga saya ingin RT itu tahu, oh jumlah stunting (wilayahnya) sekarang sekian. Jadi RT hanya melihat, karena yang mengisi KSH," terangnya.
Sebagai informasi, sarasehan yang digelar Wali Kota Eri Cahyadi bersama RT/RW dan LPMK kali ini, merupakan gelaran perdana di tahun 2023. Sarasehan ini akan digelar bertahap dan bergiliran di seluruh wilayah Kota Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait