Upaya pencegahan lainnya seperti pemasangan orang-orangan sawah dan alat menimbulkan bunyi saat ditiup angin tidak berfungsi baik.
"Gerombolan burung yang datang tidak sedikit, jadi sekarang penjagaan sawah harus ekstra dilakukan," tandasnya.
Samsul menambahkan bahwa dirinya agaku kelimpungan dalam mengatasi serangan burung pipit.
"Mereka sulit diusir kalau hanya menggunakan alat tradisional, terkadang saking emosinya saya lempar dengan tanah berbatu untuk mengusirnya," katanya.
"Hasilnya gerombolan itu menjauh tapi tidak lama kemudian balik lagi untuk memakan padi," tambahnya.
Petani Sampang Was-Was menjelang Musim Panen karena Sawahnya Diserang Ribuan Burung Pipit, sementara Pemkab masih Bungkam. Foto iNewsSurabaya/adhon
Sementara, saat dikonfirmasi melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dan Hoktikultura Disperta dan KP Sampang, Nuruddin masih belum memberikan respons saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Sehingga upaya konfirmasi akan terus dilakukan tentang penanganan yang harus dilakukan petani ditengah serangan burung pipit.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait