Era society 5.0 mengubah semua lini kehidupan. Kader NU harus mampu melebur pada role model yang sedang berlangsung saat ini tanpa mengurangi adab kesantunan dan kebersahajaan yang menjadi ciri khas dan modal sosial NU selama ini.
Dakwah NU yang sebelumnya dilaksanakan melalui tatap muka menghadirkan jama'ah, sekarang mulai banyak berganti menggunakan konten yang disajikan pada media sosial atau secara virtual.
"Tantangan yang cukup berat tapi NU dengan pengikut lebih seratus juta orang ini harus bisa melewatinya," ucap Khofifah.
Konten yang terjadi pada media sosial saat ini sering kali terkesan bebas nilai. Banyak konten yang disajikan memberi efek kurang positif bahkan tampak negatif, seperti informasi hoax dan provokatif. Sehingga memecah belah persatuan dan persaudaraan.
Khofifah mengajak NU beserta kadernya menjadi bagian dalam memerangi melalui influencer yang memberi pengaruh agar konten yang muncul menjadi positif dan konstruktif.
"Karena itu, NU harus mampu dan menguasi proses percepatan transformasi digital tersebut," kata dia.
Pada pembukaan Muktamar tersebut, Presiden Joko Widodo mengapresiasi potensi kader NU yang memiliki kecerdasan luar biasa. Pemerintah siap memfasilitasi potensi tersebut melalui konsensi pada berbagai bidang.
Khofifah mengajak kader muda NU untuk memanfaatkan peluang tersebut. Semangat entrepreneur harus dikuatkan sehingga kader muda NU memiliki kemandirian secara ekonomi.
"Mari Kita sukseskan Muktamar ini sehingga NU bisa menjadi bagian dalam membangun kemandirian warga untuk kesejahreraan masyarakat sekaligus mewujudkan perdamaian dunia," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait