Terkait penggunaan HerbaAsimor dan pencegahan stunting, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dr. Christine Indrawati melakukan pendekatan kultur masyarakat yang gemar menggunakan bahan alam untuk kesehatan.
Berangkat dari kultur masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar melihat potensi penggunaan kapsul pelancar ASI berbahan alami bagi ibu menyusui yang ada kendala produksi ASI
“Tahun lalu kami baru mulai belanja, kami upayakan bagikan dua minggu sebelum Hari Perkiraan Lahir, jadi ibu-ibu hamil kami berikan sebetulnya sampai 6 bulan menyusui, tapi karena tidak cukup kami hanya belikan 2 bulan pertama. Dan efeknya mungkin di kisaran 80% produksi ASI-nya jadi bagus,” katanya
Dalam acara ini, Chief Strategy Officer Ruth Retno memberikan edukasi di hadapan 1.000 ibu hamil, ibu menyusui, dan bidan dengan judul paparan Cegah Stunting bersama Teman Bumil.
Aplikasi ini dapat diakses oleh para ibu hamil di seluruh Indonesia. Aplikasi ini membantu keluarga untuk menemukan informasi mulai dari masa prakonsepsi, menjalani proses kehamilan, melahirkan, menyusui, hingga memantau tumbuh-kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Pada acara ini juga ada pemberian penghargaan untuk Dinas Kesehatan dan Ikatan Bidan Kabupaten/Kota terbaik dalam kontribusi belanja produk pencegahan stunting ber-TKDN tinggi oleh Gubernur Jawa Timur dan Kepala BKKBN.
Para penerima penghargaan tersebut adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, serta untuk tiga bidan yakni Ruwani Amd.Keb., Eny Widiyasari, Amd.Keb., SST., M. Kes, dan Vinsentia Ismijati SST Bd M.M.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait