Timo menambahkan, bahwa pihaknya berkomitmen dalam meningkatkan edukasi, literasi, dan pemahaman yang baik bagi investor terhadap investasi aset crypto di Indonesia.
"Meningkatnya jumlah investor crypto perlu diimbangi dengan edukasi yang tepat, sehingga dapat melahirkan investor-investor yang memiliki knowledge sangat luas dan dalam, serta bisa menjadi investor yang bertanggung jawab dan terhindar dari berbagai risiko. Sehingga ke depan investor crypto di Indonesia terus tumbuh dengan matang,” kata Timo.
Dikutip dari data yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), hingga akhir November 2022 terdapat 16,55 juta investor aset crypto di Indonesia. Di mana ada peningkatan sebesar 48,7% dari tahun 2021 yang baru mencapai 11,2 juta.
Adapun masih menurut Bappebti, investor aset crypto di Indonesia didominasi oleh kaum milenial yang berusia antara 18 sampai 30 tahun.
Menurut Timo, kemudahan akses berinvestasi crypto membuat aset ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Bisa dibilang, kehadiran aset digital crypto mendorong generasi muda untuk mulai berinvestasi.
"Sebagai bursa kami bertanggung jawab menyediakan sarana edukasi yang berkualitas untuk dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Fitur “Kelas” Pintu Academy kami sajikan dengan mengutamakan pengalaman belajar cryptocurrency dan teknologi blockchain yang menyenangkan. Kami yakin dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang dihadirkan, Pintu Academy dapat menjadi fitur nomor satu di Indonesia untuk mendorong peningkatan literasi tentang crypto dan blockchain,” tutup Timo.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait