SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dosen Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya melalukan pendampingan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pendampingan tersebut untuk mendorong UMKM bangkit.
Selain memberi pelatihan dan pendampingan UMKM Kota Surabaya, dosen UHW Perbanas juga mengajarkan cara menyusun proposal agar bisa membuka akses permodalan.
Ketua Tim Dosen Pengabdian Masyarakat UHW Perbanas, Chitra Laksmi Ritmaya, mengatakan saat ini fokus pelatihan diberikan kepada puluhan pelaku UMKM di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Rungkut Surabaya.
”Sekarang ada 22 UMKM yang hadir menerima materi dari dosen UHW Perbanas. Mereka berasal dari berbagai bidang usaha, di antaranya: kuliner, produk jasa, fashion, souvenir, makanan kemasan, dan lainnya,” papar Chitra di sela pelatihan di Ruang C301 UHW Perbanas Kampus Wonorejo, Kamis (02/3/2023).
Selama observasi berlangsung, pihaknya menemukan sejumlah kendala dalam memajukan usaha. Salah satunya, UMKM Kelurahan Gunung Anyar Tambak belum mampu mengukur kekuatan keuangan.
Misalnya, penentuan harga pokok produk, laba produksi hingga pembukuan aktivitas usaha secara sederhana.
”Bahkan, sebagian besar dari mereka belum memanfaatkan produk dan jasa perbankan, seperti sistem pembayaran digital dan akses pembiayaan dari berbagai pilihan pinjaman yang tersedia,” jelasnya.
Lantas, solusi yang ditawarkan oleh pihak UHW Perbanas dengan memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap permasalahan UMKM setempat.
Mereka juga diajari untuk membuat proposal pengajuan kredit mikro yang dilengkapi dengan bukti dukung yang diperlukan.
”Kami hadirkan pihak perbankan yang bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia KCP Surabaya Merr. Dari aktivitas ini, harapannya UMKM Gunung Anyar Tambak bisa terbantu dan bermanfaat untuk memajukan usahanya,” pungkasnya.
Sementara itu, Suprapti Nugraheni salah satu peserta mengaku pelatihan ini bermanfaat untuk mengelola UMKM yang dijalaninya.
”Saya senang bisa dapat materi ini. Baru saya terima dan sangat bermanfaat,” kesan Koordinator UMKM Gunung Anyar Tambak itu.
Sebagaimana diketahui, tahun 2023 menjadi momentum bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia bangkit.
Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melalui siaran pers pada bulan Januari lalu.
Produk UMKM dan brand lokal berkesempatan menguasai pasar domestik karena supply chain dunia terganggu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait