Bertemu Keluarga Korban Kanjuruhan, Gubernur Beri Bantuan Usaha dan Prioritas Masuk SMA/SMK Negeri

Achmad Ali
Gubernur Khofifah Bertemu Keluarga Korban Kanjuruhan, ia juga memberi Bantuan Usaha dan Prioritas Masuk SMA/SMK Negeri. Foto iNewsSurabaya/achmad ali

Dalam kesempatan ini, Khofifah lantas bercerita, saat Upacara Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim pada 12 Oktober 2022 lalu, saat momen mengheningkan cipta, selain ditujukan untuk para pahlawan juga dilakukan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan Malang.

“Untuk masuk dalam kategori doa hening cipta biasanya untuk pahlawan dan pejuang bangsa, tapi saya masukkan dalam hening cipta do'a bagi para korban Tragedi Kanjuruhan. Artinya rasa duka cita dan doa itu mengalir dimana-mana bagi mereka para korban yang sudah dipanggil Allah semoga dalam keadaan Husnul Khatimah,” katanya.

“Bahkan beberapa acara pesta rakyat dalam rangka Hari Jadi Pemprov juga kami tiadakan. Hal ini karena dukanya panjenengan juga dukanya kami. Semoga panjenengan yang ditinggalkan kelurganya diparingi kekuatan, kesabaran dan tentu hidup panjenengan Allah akan tambahkan keberkahan,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Khofifah menambahkan, saat kejadian ia langsung menghubungi pengurus Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) untuk menggelar sholat ghaib . Bahkan kesokan harinya juga.masih diselenggarakan.  Sholat ghaib ini tidak hanya dilakukan sekali tapi  beberapa kali, bahkan diikuti oleh ribuan orang.

“Tanggal 3 Oktober 2022 saya baru bisa gabung ikut sholat ghaib di Masjid Al Akbar karena taggal 2 Oktober saya masih di Malang. Bahkan pemain Persebaya juga ikut sholat ghaib. Maka doa kita untuk saudara kita, keluarga kita yang  sudah mendahului kita itu berlapis-lapis. InsyaAllah semua dipanggil Allah dalam keadaan husnul khatimah,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Vincensius Sahri mengatakan, ia bersama para keluarga korban yag lain terus saling menguatkan satu dengan yang lain agar bangkit bersama.

“Kami melalui fase ini sangat-sangat sulit sekali. Jadi kami berusaha untuk kumpul bangkit bersama-sama. Dari satu pintu ke pintu yang lain untuk mengajak rekan-rekan bangkit bersama. Kami tidak pernah  lagi menoleh ke belakang tapi jalan di depan masih panjang,” katanya.

Acara ini kemudian ditutup depan sholat maghrib berjamaah. Acara ini diikuti 120 orang perwakilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang berasal dari berbagai daerah seperti Malang Raya, Jombang, Jember, Tulungagung dan Magetan.

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network