PASURUAN, iNewsSurabaya.id - Aksi viral kembali menggoncang dunia pendidikan di Jawa Timur. Ditemukan video pria berpakaian hitam menghajar pelajar yang disinyalir baru pulang sekolah.
Penganiayaan ini menyita perhatian banyak orang, karena sudah beredar di media sosial. Video itu beredar secara berantai melalui aplikasi pesan dan media sosial.
Tampak pada video berdurasi 25 detik yang beredar, ada tiga orang berpakaian warna hitam tengah menganiaya seorang remaja yang masih menggunakan seragam sekolah. Pelajar sekolah yang menggunakan seragam motif batik berwarna biru ini pun tampak pasrah mendapat tendangan dan pukulan oleh salah satu orang, dari sekelompok remaja itu.
Terduga pelaku sambil memukul dan menendang memakai pakaian bertuliskan Kutho Begal. Ia juga sambil memegang rokok di tangan kirinya.
"Sepurane mas," kata pelajar yang mendapat tendangan sebagaimana dilihat dari video yang beredar.
Namun bukannya menghentikan aksi penganiaayannya, terduga pemukul itu justru menghujani pelajar berseragam sekolah itu dengan tendangan hingga mengenai mulutnya. Beruntung aksi itu coba diredap oleh sang perekam video yang diduga masih saling mengenal dengan terduga pelaku.
Aksi itu dilakukan di sebuah jalan sepi yang teridentifikasi berada di wilayah Desa Lumbungrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Kejadian penganiayaan ini dilakukan saat hujan gerimis melanda.
Dalam unggahan video itu, pemilik akun membubuhi keterangan bahwa penganiayaan tersebut terjadi lantaran korban tidak pernah aktif di grup perpesanan WhatsApp, dan diduga terjadi di kawasan Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
"Seorang pelajar dianiaya empat orang temannya, pelaku sakit hati, korban tidak pernah aktif di grup WhatsApp (WA). TKP Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan," tulis akun tersebut.
Unggahan itu mendapatkan berbagai respon warganet. Hingga Sabtu (4/3/2023) terlihat 2.279 akun yang meneruskan unggahan rekaman video tersebut.
Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti membenarkan bahwa penganiayaan itu terjadi di area warung kopi yang berada di kawasan Dusun Brubuh, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Kamis (2/3/2023).
"Pelaku berjumlah empat orang dan sudah diamankan. Korban pengeroyokan adalah N (15) siswa SMP Al Azhar Sekarjoho, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen," ungkapnya melalui pesan singkat, Sabtu (4/3/2023).
Sedangkan pelakunya yakni berinisial T, warga Dusun Tembong, Desa Plintahan, Kecamatan, Pandaan, dan H, warga Dusun sumberejo, Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen. Keduanya adalah pelaku penganiayaan kepada korban. Kemudian D, warga Dusun Karanglo, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen dan A warga Dusun Geneng, Desa Sekarjoho, Kecamatan Prigen berperan sebagai perekam video penganiyaan itu.
"Motif penganiayaan itu disebabkan karena rasa sakit hati para pelaku kepada korban, lantaran korban tidak aktif dalam grup WhatsApp yang diketuai oleh T, dan tidak bersedia diajak kumpul," jelasnya.
Kejadian itu bermula saat korban dijemput pelaku dari sekolahnya, Kamis sekitar pukul 12.00 WIB lalu dibawa ke warung kopi di sekitar Sumberejo.
"Pada sekitar pukul 13.00 WIB, pengeroyokan terjadi di area setempat, sebagaimana rekaman video yang tersebar," jelasnya.
Pasca pengeroyokan itu, warga setempat mendapati korban dalam keadaan luka-luka. Akhirnya, salah satu warga menghubungi keluarga korban untuk dijemput.
"Keluarga korban juga mengangkut para pelaku yang masih berada di warung kopi, menggunakan roda empat ke rumah ketua RT korban, untuk membahas tentang penganiayaan yang dilakukan pelaku," tuturnya.
Di rumah ketua RT korban, selama proses klarifikasi dengan para pelaku sekitar pukul 17.00 WIB, warga sekitar tempat tinggal korban berdatangan dan berkerumun di area rumah Ketua RT.
"Intinya mereka tidak terima warganya dianiaya seperti video yang beredar tersebut," ujarnya.
Berselang kemudian, anggota Polsek Prigen datang untuk mengevakuasi pelaku, namun sempat dihalangi oleh warga sekitar. "Baru sekitar Jum'at (1/3/2023) pukul 01.00 dini hari, pelaku berhasil dievakuasi setelag keluarga korban memberikan penjelasan kepada warga," terangnya.
Kini empat orang pelaku sudah diamankan dan ditahan Polres Pasuruan.
"Pelaku kami amankan di sel tahanan khusus anak Polres pasuruan," pungkas Farouk.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait