SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda (BPC HIPMI) Surabaya mengembangkan sistem informasi pra investasi atau pra pembukaan usaha. Yakni sebuah sistem yang bisa diterapkan bagi anak-anak muda yang ingin merintis usaha.
Di dalam sistem informasi pra investasi, lanjut Emil, ada fitur-fitur tentang perencanaan termasuk hal-hal yang bisa mendeteksi persaingan bisnis, daya saing harga, daya saing produk. Menurut Emil, jika sistem tersebut sudah bisa diterapkan maka resiko gagal usaha dapat diminimalkan.
"Sehingga jikalau anak muda mau bikin bisnis itu bisa melakukan semacam asesment. Menilai, mengevaluasi rencana bisnisnya," tuturnya saat menjadi pembicara dalam FORBIS dan RAKERCAB BPC HIPMI Surabaya, di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (07/3/2023).
Emil menegaskan, sistem informasi pra investasi atau pra pembukaan usaha memang tidak menjamin 100 persen usaha berjalan mulus. Namun setidaknya bisa menjadi rujukan calon pengusaha muda dalam mengelola resiko bisnis. Kata dia, jika anak muda gagal memulai bisnis, pasti kehilangan modal dan harus bayar hutang. Bahkan akan hilang kepercayaan yang kadang-kadang harus dibangkitkan lagi.
"Bukan berarti kita nyuruh orang tidak memulai, tapi mulailah dengan tepat, dengan bijak. Pastikan ketika kita masuk sudah sangat matang mengelola resiko," tegasnya.
Selain sistem informasi pra investasi, salam kesempatan ini Emil Dardak juga mengajak HIPMI Surabaya mengembangkan Financial Technology (Fintech). Yaitu sebuah perusahaan yang menggabungkan layanan jasa keuangan dengan teknologi.
Ia mengungkapkan, di era sekarang jika orang mau menjadi pengusaha tidak harus langsung buka usahanya sendiri, tetapi bisa saja memodali secara ekuitas.
"Sekarang sudah ada konsep patungan, yaitu crowdfunding atau urun dana, baik untuk saham atau konsep pinjaman. Coba juga dilihat potensi-potensi itu," ungkapnya.
Melihat trend yang terus bergerak cepat, maka Emil mendorong para pengusaha muda Surabaya bisa mendeteksinya. Terutama menyangkut perilaku konsumen di era baru pasca Covid-19. Konsumen saat ini tidak pasti. Dikatakan habitnya sudah go digital juga tidak bisa, karena berbelanja secara langsung juga masih jadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Emil berharap, dengan adanya Rakercab dan Forum Diskusi seperti ini akan terus mengasah inovasi dan kolaborasi diantara pengusaha muda.
"Saya tunggu sinergi program-program kerja yang tercipta dari kolaborasi antara HIPMI dan KADI, sehingga membangun trend center tidak hanya di Jawa Timur tetapi diseluruh Indonesia", terangnya.
Ketua HIPMI Surabaya Denny Yan Rustanto menjelaskan, Forum Bisnis dengan konsep “sharing session“ yang dirangkaikan dengan Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023 mengangkat tema “Aksi Lokal untuk Visi TOP Global" ini terbuka untuk umum.
Sebagai bentuk kolaborasi meningkatkan implementasi bisnis secara luas, menciptakan value creation lebih efektif dan inovatif agar mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi kota Surabaya pasca pandemic covid-19, maka sejumlah narasumber dihadirkan.
Selain Wagub Jatim Emil Dardak yang mengupas tentang perkembangan ekonomi di Indonesia hingga global, dalam forum ini Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti juga memaparkan tentang sektor industri dan tantangannya. Kemudian ada juga Dono Pradana yang berbicara tentang sektor industri kreatif.
"Jadi kita tidak melihat ekonomi dari sektor industri yang besar-besar saja, melainkan juga melihat yang industri kreatifnya juga," jelasnya.
Denny Yan mengatakan, untuk menstransformasi perusahaan pihaknya menghadirkan Komisaris Utama Bank Bukopin, Jerry Marmen. Sosok inilah yang berhasil mentrasformasi Bukopin menjadi bank yang sehat.
"Itu yang ingin kita pelajari. Bagaimana menstransformasi perusahaan yang hancur menjadi perusahaan yang sehat kembali. Jadi harapannya melalui 4 sektor ini mampu mendukung knowlage atau menambah ilmu HIPMI Surabaya agar bisa lebih siap menghadapi tantangan kedepan," ujarnya.
Nantinya, hasil dari Forum Bisnis dan Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang akan menjadi landasan jalannya organisasi, kekuatan bagi setiap pengusaha muda dalam mencari maupun menentukan solusi dalam bisnis, dan berintegritas memberikan aksi kepada pengusaha muda maupun masyarakat lokal sebagai penggerak perekonomian kota Surabaya.
Sementara itu Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti menambahkan, sebagai wadah komunikasi dan konsultasi antara pengusaha Indonesia dan Pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa, Kadin Surabaya siap berkolaborasi dengan HIPMI Surabaya.
"Kadin Surabaya siap berkolaborasi dengan HIPMI Surabaya. Kadin akan selalu bersama dan terus mendorong perekonomian kota Surabaya," tandasnya.
Editor : Ali Masduki