SURABAYA, iNewsSurabaya.id – PT Cemerlang Statistika Indonesia (StatsMe) siap mengembangkan perusahaan di Pulau Jawa dan Indonesia Timur. Perusahaan konsultan statistik ini mentargetk untuk membuka kantor dibeberapa wilayah pada tahun 2023.
Keinginan ini diutarakan bersamaan dengan Hari Jadi ke-6 di Vasa Hotel, Surabaya. Ulang tahun yang dikemas dengan tema ‘6row Together’ ini memiliki makna besar. StatsMe siap melakukan ekspansi di Jawa Barat dan Indonesia Timur. Ini dilakukan supaya perusahaan yang berbasis statistik ini bisa mendekatkan diri dengan konsumen.
Saat ini, StatsMe masih fokus di Jatim dengan menjalin kerjasama dengan pemerintahan di seluruh wilayah Jatim. Ada sekitar 80 persen, mula Bappeda, Pemda, Pemkot dan sejumlah dinas terkait yang sudah bekerjasama..
Direktur StatsMe, Lussi Agustin, S.Stat. MK.P mengatakan, perjalanan sampai enam tahun dengan penuh tantangan persaingan yang makin ketat. Namun StatsMe mampu bersaing, karena perusahaan ini diisi rata-rata orang pintar dibidang statistik.
“StatsMe selama ini mengkader orang-orang muda yang memiliki kapasitas sebagai periset handal. Tidak hanya di kota besar, ternyata di kota kecil banyak potensi. Seperti di daerah Mojokerto, Depok dan juga rencana ekspansi dua cabang di Jawa Barat dan Indonesia Bagian Timur untuk lokasinya masih dalam tahap perencanaan dan survey,” terangnya, Minggu (13/3).
Komisaris Perusahaan Konsultan Statistik PT Cemerlang Statistika Indonesia (StatsMe), Satria Wicaksono ,S.E,M.EC.DEV.MAPPI(CERT) mengakui saat ini lebih banyak menjalin kerjasama dengan pemerintahan, karena anggaran paling kuat ada di pemerintahan.
“Saat ini di swasta itu masih dalam tahap kita membangun akan sebuah kebutuhan, mereka menilai masih belum menganggap data itu penting. Diluar negeri, setiap usaha baru mengandalkan riset yang kuat, untuk itu kami berharap pihak swasta paham bahwa data yang baik bisa membangkitkan usaha mereka,” jelasnya.
PT Cemerlang Statistika Indonesia (StatsMe) siap mengembangkan perusahaan di Pulau Jawa dan Indonesia Timur. Foto iNewsSurabaya/arif
Untuk itu, ungkapnya, StatsMe lebih banyak dibutuhkan oleh pemerintahan, karena memang di pemerintahan butuh banyak data dan research untuk menentukan sebuah kebijakan. “Swasta di Indonesia itu rata-rata bangun usaha tidak berdasarkan data. Research-nya pun sederhana,” beber Satria.
StatsMe ke depan ingin lebih banyak bekerjasama dengan pihak swasta seperti asosiasi properti, notaris, dan perhotelan. Mereka belum mengelola data dengan baik, sehingga banyak usahanya yang akhirnya berjalan tidak sesuai target. BPS juga pengelolaan datanya belum rapi,” jelasnya.
Selain itu, dibangunnya perusahaan konsultan statistik ini bercermin dari pusat pengembangan data di luar negeri seperti Bloomberg. “Kita ingin fokus ke data yang bisa dan banyak diakses oleh pelaku usaha. Sebab, di Indonesia saya melihat untuk bagian dan perhatian ke pengolahan datanya masih kurang maksimal. Dalam 10 tahun ke depan, pihaknya harus bisa menguasai dan mengolah data banyak bidang, tak hanya di pemerintahan tapi juga swasta,” papar dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait