Pertumbuhan ini diimbangi dengan perbaikan dari sisi kualitas kredit. Per 30 September 2021, posisi non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menurun 37 basis poin (bps) YoY ke level 2,96%.
Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap terus melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.486 bps secara tahunan menjadi 230,01%.
"Untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan untuk memastikan relevansi kualitas kredit dengan kondisi eksisting. Per September 2021 (YTD), Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN secara konsolidasi sebesar Rp 16,4 Triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," imbuh Darmawan.
Perseroan juga berhasil menjaga likuiditas yang tercermin pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK) dari sebesar Rp 1.024 Triliun pada September 2020 menjadi Rp 1.214 triliun di akhir September 2021 secara konsolidasi atau tumbuh 18,5% YoY.
Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK ini utamanya disumbang dari sisi dana murah atau current account and saving account (CASA) yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (YTD) Bank Mandiri (bank only) di angka 1,62%.
Pertumbuhan CASA dan penyaluran kredit yang positif sampai dengan tahun berjalan 30 September 2021 menghasilkan peningkatan aset perseroan secara konsolidasi yang mencapai Rp 1.637,95 triliun, meningkat 16,44% secara YoY.
Restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 juga terus menunjukan tren yang melandai seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi.
Per tanggal 30 September 2021 total restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 (bank only) di Bank Mandiri yaitu sebesar Rp 90,1 Triliun mengalami penurunan dibandingkan periode akhir tahun 2020 lalu yakni sebesar Rp. 93,3 Triliun.
“Pencapaian kinerja positif Bank Mandiri di Kuartal III 2021 menunjukkan bahwa geliat pertumbuhan mulai terjadi. Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait