Mantan Bupati Trenggalek itu menyampaikan sikap optimistis pemprov Jatim dalam percepatan reaktivasi jalur kereta api ini.
Oleh karena, itu pihaknya mendorong agar bisa masuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024-2029, karena masalah anggarannya membutuhkan biaya yang besar.
“Kita bisa optimistis minimal ditahun ini kita bisa mendapatkan lampu hijau, tetapi memang ini kemungkinan besar akan membutuhkan anggaran diluar anggaran korporasi," ujarnya.
Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa mengatakan, proses reaktivasi jalur kereta Madura ini tidak serta merta harus segera direalisasikan, tetapi haruslah mengikuti tahapan-tahapan yang sudah disusun oleh pemerintah.
“Kultur itu tadi kalau Madura. Jadi tahapan itu harus kita ikuti apa yang ada di Perpres 80, tidak semata-mata kemauan masyarakat Madura, tapi diterbitkan melalui peraturan presiden, makanya kita sebagai masyarakat Madura disamping ikut mengawal tetapi juga memberikan pemahaman kepada masyarakat Madura,” Jelasnya.
Pakar tranportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Hera Widyastuti menilai, reaktivasi jalur kereta api di Madura bisa menjadi transportasi massal yang mampu mengurangi kemacetan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait