Meski begitu, Mulyono menegaskan, skema pembiayaan yang dilakukan Pegadaian dengan cara angsuran. Sistem ini juga mengharuskan nasabah untuk mengeluarkan uang muka atau DP, jumlahnya pun tergolong ringan. Pegadaian meminta nasabah untuk mengeluarkan DP sebesar 10 hingga 15 persen.
“Ini sangat ringan, kalau di luaran uang mukanya bisa 20 persen. Nanti juga bisa dikomparasi dengan subsidi yang diberikan pemerintah,” ujarnya.
Pinwil Kanwil PT Pegadaian Jawa Timur, Mulyono Rekso
Untuk angsurannya, lanjut Mulyono, nasabah akan dikenai dengan bunga angsuran dibawah 1 persen, atau maksimal 1 persen. “Kami akan melakukan sosialisasi dan melakukan edukasi ke masyarakat untuk penggunaan motor listrik beserta pembiayaan yang murah,” paparnya.
Pegadaian, ungkapnya, juga telah melakukan kerja sama dengan main diler yang ada dibeberapa wilayah di Jawa Timur. Mereka bersedia memberikan harga yang menguntungkan nasabah, sedangkan Pegadaian akan memberikan pembiayaan dengan proses yang cepat.
“Pembiayaan kita tidak pakai ribet. Inikan market baru, apalagi Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia. Jadi ini kesempatan bagi kita untuk memberikan pembiayaan, dan potensinya besar,” ucap dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait