Namun, Shella melanjutkan lantaran dirinya selepas studi ingin terlibat di Kementerian Kesehatan. Pemilihan jurusan tersebut-pun berdasar arahan dari pihak sekolah serta dorongan orang sekitar. Berkaitan dengan perjalanan studi selama sekolah, mereka juga kerap membidik prestasi bersama yakni Shella juara 1 dan Shelly juara 3 lomba menulis puisi tingkat nasional. Selain itu pernah memperoleh medali perunggu olimpiade sejarah dalam ajang Yes Olympic tingkat nasional.
Dibalik eksistensinya itu, Shella mendapati keraguan saat bersaing lomba puisi. “Ya gimana, kebiasaan bersama dan bekerja sama, jadi waktu terlibat satu lomba yang tidak berkelompok itu saya jadi mikir oh gini ya rasanya lawan saudara sendiri,” ucapnya.
Putri dari pasangan Supangi dan Siti Juariyah itu selain menjadi siswa tapi juga santri di masjid dekat rumah. Dalam prosesnya, mereka bercerita meski tidak les. Pihaknya menyiasati belajar setiap malam dan meminta doa restu orangtua. Keduanya juga sedang berikhtiar lolos beasiswa.
Bagi Shelly, proses seseorang akan menentukan kisah hidup seseorang. Begitupun kata shella, “Kita tidak bisa meminta lahir seperti apa, tetapi kita bisa hidup sesuai usaha kita,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait