Beranjak di IKU kesebelas yaitu Indeks Risiko Bencana, tercatat terus menurun setiap tahunnya hingga tahun 2022 menjadi 108,69 turun 8,57 poin dari tahun 2021 yang sebesar 117,26 dan masuk di kelas sedang. Capaian ini selain mampu memenuhi target RKPD Tahun 2022 di rentang 117,26 - 116,26, sekaligus lebih baik dari Indeks Resiko Bencana Nasional di angka 135,56.
"Penurunan Indeks Risiko Bencana dari tahun ke tahun menandakan bahwa Pemprov Jatim semakin serius dalam menanggulangi bencana," ucap Khofifah.
"Keseriusan ini juga sejalan dengan upaya perubahan paradigma penanggulangan bencana di tingkat global, yaitu dari upaya responsif saat terjadinya bencana, ke upaya preventif yang lebih menitikberatkan pencegahan dan pengelolaan risiko bencana," lanjutnya.
Selain 11 IKU yang menunjukkan capaian gemilang, dari sisi pendapatan daerah, Pemprov Jatim berhasil merealisasikan pendapatan daerah 2022 sebesar Rp 31,90 triliun atau mencapai 107,92 persen. Angka ini melampaui dari target yang ditetapkan sebesar Rp 29,56 triliun.
"Jika dilihat dari persentase capaian maka pendapatan daerah TA 2022 meningkat dari tahun lalu, dengan persentase capaian pendapatan daerah sebesar 103,98 persen. Secara keseluruhan capaian realisasi komponen PAD tahun 2022 berhasil melampaui capaian tahun 2021," urainya.
Di sisi pembelanjaan, Khofifah juga menyebut Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur TA 2022, belanja daerah yang direncanakan sebesar Rp 33,60 triliun tercatat mampu direalisasikan sebesar Rp 31,50 triliun atau sekitar 93,76 persen. Capaian ini juga berhasil melampaui capaian tahun sebelumnya sebesar 92,44 persen.
Menurut Khofifah, kesembilan program dalam Nawa Bhakti Satya, yakni Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni, harus dipahami, dimaknai dan dijalankan oleh seluruh aparat di jajaran Pemprov Jatim.
"Keberadaan Nawa Bakti Satya yang telah menjadi komitmen pembangunan Pemprov Jatim sejak tahun 2019 lalu, sepatutnya bisa membangun suatu kerangka pembangunan yang outcome -nya tidak ada yang ditinggalkan (no one left behind)," katanya.
"Capaian tahun 2022 ini juga menunjukkan daya tahan dan kekuatan kita di tengah perjuangan mengakhiri Pandemi Covid-19, dan atas berkah rahmat Allah SWT, kita berhasil melalui tahap recovery menuju fase akselerasi pembangunan," lanjutnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas sinergitas seluruh stakeholder di Jawa Timur, semua Perangkat Daerah, dukungan Forkopimda Jawa Timur, Bupati/Walikota, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, civitas akademika, media, pelaku dunia usaha dan partisipasi luar biasa seluruh masyarakat Jawa Timur.
"Terima kasih kami sampaikan atas kerjasama sekaligus kontrol semua pihak dalam mempercepat pemerataan pembangunan yang berseiring dengan kebijakan pemerintah dalam memulihkan ekonomi demi menyejahterakan masyarakat Jawa Timur," pungkasnya
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait