Kesadaran peduli lingkungan perlu di bangun dan disuarakan oleh berbagai pihak baik itu pemerintah dan masyarakatnya, isu kerusakan lingkungan dan perubahan iklim adalah tanggungjawab bersama untuk terus menjaga dan melestarikan alamnya, karena pemanasan global yang tambah meningkat, memicu perubahan iklim yang tidak menentu.
Banyak kegiatan -kegiatan masyarakat yang peduli tentang lingkungan, terkait juga tentang masyarakat pesisir pulau Bawean yang perlu terus dibangun sumber daya masyarakat pesisir dan nelayannya, seperti menjaga ekosistem didalam laut contohnya ekosistem lamun dan karangnya, selain itu bagian daratnya mulai dari mangrove dan Nipah, tidak lupa mengenai sampahnya di bibir-bibir pantai, karena itu semua berkaitan dengan keberlangsungan jenis mahluk hidup di laut.
Kegiatan pada umumnya di masyarakat sudah memiliki konsentrasi dan kemauan yang sama untuk menjaga lingkungannya terutama masyarakat adat bawean yang mewarisi dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar. Semangat ini, perlu dimotivasi dan dibangun oleh pemerintah dan bersama masyarakatnya.
Ada beberapa kegiatan berbagai pendekatan seperti aksi lingkungan, Edukasi, advokasi, pendidikan dan adat leluhur ( Masyarakat Adat Bawean ) semuanya bersinergi menjaga bumi Bawean dari ancaman perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang terjadi di 3 tahun terakhir ini perlu di galakkan.
"Peran serta anak muda sangat penting dalam merespon ancaman dari kerusakan lingkungan dan perubahan iklim masa kini. Kita bisa lakukan mulai dari hal kecil untuk melestarikan lingkungan kita dengan merawat tanaman, menanam pohon, merawat sungai, tidak membuang sampah ke sungai maupun ke pantai serta menjaga kelestarian alam kita," mengingat suhu bumi meningkat lebih cepat dari prediksi yang sudah ditentukan.
Kita berharap, anak muda Bawean bagian dari masyarakat adat Bawean itu sendiri yang merupakan ujung tombak dalam hal menciptakan perubahan akan semakin peduli terhadap isu iklim dan lebih tahu untuk mencintai dan melestarikan alam.
"Kalau kita bersama sama dan semakin sadar untuk mencintai lingkungan, khususnya terkait alam pulau Bawean dari ancaman perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, pulau kita akan aman dari berbagai ancaman,".
Sedikit usulan kami pada pemerintah daerah atas bencana banjir dan longsor yang terjadi di Bawean.
Pemetaan kemampuan tanah atau lahan terkena curah hujan tinggi dalam kategori rentan (agregat tanah kurang mampu menahan run off).
Melakukan dan memperhatikan kawasan yang lebih tinggi (dataran tinggi atau medium) agar segera membuat resapan alami dengan tanaman bambu yang mampu menahan limpahan air run off.
Dan pada desa desa terdampak bisa dipetakan bagaimana model serapan run off saat dalam intensitas tinggi.
Pentingnya waduk
Sebagai penampung dan pengendali debit air di beberapa kawasan yang rawan.
"Selain konservasi, alam juga perlu direkayasa secara alami".
PENULIS :
Yusra, S.Pd., M.Si
Koordinator Penelitian, Pendidikan, Pengembangan SDM dan Inovasi dari Perkumpulan Peduli Konservasi Bawean
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait