Selain Fifin, ternyata ada 118 anggota arisan lainnya yang belum mengerti kelanjutan nasibnya. Tapi jumlah ini bisa terus bertambah karena beberapa kotban lainnya belum mengisi data dan melaporkan kerugian mereka.
"Jika total saat ini kerugian yang mereka tanggung mencapai Rp4,4 miliar. Uang-uang itu terkumpul dari arisan berbagai program yang ditawarkan oleh MGD," paparnya.
Sejumlah korban beberapa kali berusaha menemui MGD di rumahnya. Namun, berkali-kali tiba di rumahnya, sang pengelola arisan itu tak kunjung bisa ditemui.
Karena geram dengan MGD yang membawa kabur uang mereka, rumah pelaku di Jalan Sanan Gang 4 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang sempat digeruduk para korban. Mereka merusak berbagai barang milik Mentari di dalam rumah.
Tak hanya sampai di situ, rumah orangtua MGD di Jalan Tumenggung Ledok, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang juga didatangi ratusan korban. Mereka datang selama 3 hari berturut-turut sejak Jumat 7 April 2023.
"Sudah didatangi di rumahnya sendiri tiga hari berturut-turut, di rumah orangtuanya juga. Tetapi tidak ketemu, tetangganya bilang jarang interaksi makanya nggak tahu kegiatan Mentari," ungkapnya.
Sementara Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga membenarkan adanya laporan terkait dugaan arisan bodong oleh MGD. Pihaknya mengatakan, jika mayoritas korbannya adalah sesama biduan dangdut di Kota Malang.
"Memang benar ada pengaduan soal kasus itu (arisan bodong). Tapi saat ini masih kami dalami," ujar Bayu.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait