CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menambahkan, KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 merupakan proyek KCR 60 meter pertama yang efektif dalam satu kontrak termasuk didalamnya pembangunan platform kapal, instalasi, dan integrasi senjata utama.
Ia melanjutan, kedua kapal ini telah sukses menjalankan Sea Acceptance Test (SAT) dengan mampu mencapai kecepatan rata-rata melebihi kecepatan yang disyaratkan dalam kontrak.
“Hal ini tentu menjadi bukti bahwa dari sisi desain, performance dan stability tidak ditemukan masalah berarti, justru pencapaian ini menjadi wujud improvement terhadap varian KCR 60m,” ungkap Kaharuddin Djenod.
Dalam kesempatan ini juga digelar upacara peresmian KRI dan Pengukuhan Komandan KRI ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan Kasal tentang peresmian KRI dan pengukuhan Komandan KRI Kapak-625 & KRI Panah-626, serta pengambilan sumpah jabatan Komandan KRI Kapak-625 Letkol Laut (P) Rahmat Arif dan Komandan KRI Panah-626 Letkol Laut (P) Irianto Kurniawan oleh inspektur upacara yang diikuti Komandan KRI, disambung penyematan tanda pangkat dan jabatan.
Melalui tahap ini, KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 dinyatakan telah siap bertugas khususnya dalam memperkuat dan mempertahankan kedaulatan maritim Indonesia di wilayah Koarmada III.
Perlu diketahui, kedua KCR 60m ini telah berhasil melalui beberapa rangkaian uji kelaikan Harbour Acceptance Test (HAT) dan Sea Acceptance Test (SAT), hingga Life Firing Test (LFT).
Tak hanya itu, pada tanggal 10 - 11 April 2023 lalu, KCR 60m Kapak-625 dan Panah-626 juga berhasil dinyatakan lulus dalam Commodore Inspection yang merupakan pengujian terakhir oleh para perwira tinggi dari Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI AL dengan performa yang dinilai lebih baik dan excellent.
KCR generasi ini telah mengalami banyak perubahan signifikan dibanding generasi sebelumnya, penataan ruang-ruang yang ada dinilai sudah jauh lebih bagus dan proporsional dibanding generasi sebelumnya.
KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 merupakan state of the art PT PAL Indonesia. Keseluruhan rancang bangun kapal perang serta integrasi senjata dilakukan dalam satu kontrak.
Ini merupakan salah satu nilai tambah bagi PAL sekaligus menjadi bukti akan kemampuan kapabilitas produksi, yang didukung dengan kemampuan penguasaan teknologi bagi SDM PAL khususnya dalam mendukung network centric warfare. KCR 60m KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 telah terdaftar hak kekayaan intelektualnya oleh PT PAL Indonesia.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait