SURABAYA, iNewsSurabaya.id - KAI Daop 8 Surabaya menegur masyarakat yang beraktifitas di jalur Kereta Api. Itu dilakukan karena dapat membahayakan jiwa.
Sebagaimana diketahui, sebagian jalur kereta api di perkotaan Surabaya masih kumuh. Sebagian besar masyarakat masih merasa tidak peduli dan tidak mengetahui tentang bahaya maupun undang-undang yang mengatur tentang perkeretaapian. Tentunya hal ini menjadi perhatian besar bagi KAI Daop 8 dalam menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan KA.
Karena dinilai semakin membahayakan perjalanan KA, unit Pengamanan (PAM) KAI Daop 8 Surabaya melakukan giat jalan kaki petak Surabaya Pasarturi - Mesigit - Surabaya Pasarturi. Kegiatan yang dilaksakan pada Rabu, (24/5), dipimpin oleh Manager PAM Daop 8 Surabaya, Suharto, dan diikuti oleh jajaran PAM Daop 8.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan bahwa dalam sosialisasinya KAI Daop 8 Surabaya mengajak masyarakat untuk tertib bersama dan menjaga jalur KA.
"Tujuan kami dengan kegiatan ini tidak lain untuk mensterilisasi jalur dan mengajak masyarakat tertib, termasuk diantaranya tidak beraktifitas dengan menaruh barang sembarangan dan membuang sampah pada KA yang melintas," jelasnya.
Pada kegiatan ini, Manager PAM Daop 8 Surabaya, Suharto dan jajaran juga mengunjungi JPL 4 dan memberikan arahan apabila ada aksi premanisme atau yang mengganggu dinasan, dapat segera berkordinasi dengan PAM, sehingga meminimalisir gangguan keamanan.
Selain itu, PAM Daop 8 juga memberikan himbauan serta teguran kepada tokoh masyarakat maupun warga sekitar yang masih beraktifitas disekitar jalur, untuk selalu menjaga keamanan jalur dari benda yang bisa menimbulkan gangguan perjalanan, menjaga kebersihan, ketertiban, dan mengutamakan keselamatan perjalanan KA.
"Kami ingatkan sekali lagi kepada bapak/ibu, tolong jaga kebersihan, jaga jalur KA dari benda-benda yang dapat mengganggu perjalanan KA. Tidak boleh adalagi yang melempar sampah ke kereta, tidak boleh beraktifitas melebihi batas keamanan jalur," tegas Manager PAM Daop 8 Surabaya, Suharto, saat menegur tokoh masyarakat dan warga sekitar.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait