Mas Roy mengatakan, dalam sehari dirinya bisa menjual sekitar 600 porsi atau setara dengan 50-60 kg daging sapi. Sedangkan akhir pekan bisa mencapai 1.200 porsi atau 1 kwintal daging sapi. Omzetnya cukup fantastis, yaitu dikisaran Rp.13 juta.
Bakso Mas Roy dijual dengan harga Rp.24 ribu per porsi. Isinya 1 tahu, 3 pentol kasar, 2 pentol kotak dan 2 pentol bulat. Untuk tetelan daging sapi Rp.25 ribu, isinya 3 sampai 4 iga asli. Sedangkan gorengan dijual Rp.3 ribu per biji.
"Kami jualnya terpisah. Pelanggan bisa beli bakso saja atau bakso sama tetelan plus gorengan," kata dia.
Melihat animo penggemar bakso yang berulang kali datang, Bos Mafia Gedang ini rencananya akan membuka cabang. Hanya saja dia tidak akan membuka francise.
"Kalau francise kan harus melibatkan orang lain atau mitra. Itu nanti kontroling cita rasanya yang susah," ucapnya.
Terkait cabang, Bakso Mas Roy akan ditawarkan ke beberapa kota di luar Surabaya, diantaranya Malang dan Yogyakarta. Ia optimis, usaha kulinernya ini bakal diterima oleh masyarakat. Hal itu, kata dia tidak lepas dari personal branding yang sudah lama ia tanamkan di Mafia Gedang.
"Kalau selama orang-orang senang sama aku, mereka akan beli produk ku. Tapi kalau gak seneng, meski jualan murah itu gak bakal dibeli. Kuncinya kuwalitas yang saya utamakan," tuturnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait