Sementara itu, Kaib Ibrahim sendiri mengaku telah siap lahir batin untuk berangkat ke Makkah. Ia beruntung bisa ditemani oleh anak ketiganya Samardi yang juga menuntutnya ketika nanti pelaksanaan ibadah hajinya.
"Anak saya yang dampingi, meski vaksin juga didampingi bareng, manasik bareng, itu Sarmadi anak nomor tiga, kalau nggak ngerti pokoknya bareng sama saya bisa. Kalau tidak hafal doanya kata anakku saya tuntut di Mekkah," ucapnya.
Ia sudah lama menginginkan berangkat ke Mekkah. Bahkan sejak Kaib ditinggal istrinya yang meninggal dunia pada 1985 lalu, ia memutuskan tidak ingin menikah lagi dan memilih mewujudkan keinginannya berangkat haji.
"Tahun 1985 ditinggal orang perempuan (istri), anak masih SD, nggak kepengen nikah lagi, yang penting pengen berangkat haji," tuturnya.
Kaib mengaku tak memiliki persiapan khusus, ia hanya menyiapkan beberapa kebutuhan pakaian yang dibelinya menjelang keberangkatannya ke Arab Saudi. Terkait kesehatan fisiknya, Kaib sudah biasa berjalan kaki sendiri ke kebun dan bekerja di kebun, bahkan hingga mencangkul sendiri.
"Sehat badannya. Masih kuat macul. Kalau tidak bekerja tidak enak di badan. Alhamdulillah sehat, ini Gusti Allah yang memberi," ujarnya
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
