SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Surabaya membuat nama Surabaya harum. Sekolah yang berada di Margorejo ini menobatkan diri sebagai sekolah yang berhasil meraih emas paling banyak dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi ke-31.
Dalam kompetisi bergengsi ini, SMKN 6 Surabaya berhasil mendapatkan 4 medali emas dan 1 medali perunggu. Dari empat emas yang diraih, hanya tiga bidang yang dilombakan di tingkat nasional, yakni Pattiserie and Confectionery, Hairdressing, dan Beauty Therapy. Tiga bidang lomba ini termasuk dalam 37 bidang lomba yang akan pertandingkan pada gelaran LKS Nasional 2023, Oktober mendatang.
Kepala SMKN 6 Surabaya, Bahrun mengatakan ketiga bidang lomba ini selalu unggulan bagi SMKN 6 Surabaya. Ia mengaku selama ini tiga ketgori ini tidak pernah absen dalam menyumbangkan delegasi LKS SMK di tingkat nasional.
“Tiga bidang lomba ini memang menjadi unggulan sekolah kami. Sehingga tiap tahun, Alhamdulillah selalu mendapat juara. Kami ingin mengkondisikan tradisi juara nasional memang SMKN 6 memang tempatnya. Tahun ini benar-benar menjadi tahun kami (SMKN 6),” katanya.
Untuk menghadapi kompetisi tingkat nasional, Bahrun mengaku akan melakukan persiapan matang. Untuk siswa yang gagal meraih juara maupun siswa yang berhasil membawa medali. Ini dilakukan untuk terus memotivasi siswa dalam meningkatkan skill. Evaluasi tersebut juga dilakukan bersama industri.
“Kekurangan secara keseluruhan dan kelebihan sudah disampaikan oleh industri di forum pebimbing dan peserta. Sehingga kedepan mereka akan mempunyai startegi yang matang untuk LKS nasional,” jabar dia.
Bahrun mengatakan, medali yang dibawa siswa juga tidak lepas dari peran industri yang menjadi tempat training untuk mematangkan skill siswa disamping bimbingan para guru. Nah, untuk kesiapan di tingkat Nasional mendatang, Bahrun mengatakan pihaknya telah menyiapkan 1,5-2 bulan untuk digunakan sebagai training siswa.
“Jika tidak seperti itu (dilatih) , namanya keterampilan harus dimulai dari nol lagi. Jadi mendekati nasional di rentan waktu 1,5-2 bulan untuk terus mengasah skill siswa. Menjelang mendekati lomba nanti akan ada treatmen menambahi yang kurang-kurang untuk dimatangkan di nasional,” terangnya.
Sehingga, diharapkan ketiga jawara dari SMKN 6 Surabaya ini mampu meraih medali emas. Ia berharap, dengan ditunjuknya Jatim sebagai tuan rumah LKS SMK tingkat Nasional, bisa menorehkan sejarah kembali sebagai Juara Umum.
“Harapan kita dengan (Jatim sebagai) tuan rumah ini justru prepare lebih awal dan lebih matang, tempat atau pun alat juga lebih kita kuasai. Sehingga nantinya grogi yang dialami siswa kita bisa berkurang karena merasa sedang bertanding di daerahnya sendiri,” harapnya.
Pesert yang berhasil membawa medali emas dari SMKN 6 Surabaya adalah, Septi Rahmadianti K. Meski pada bidang lomba Pattiserie and Confectionery ia mencatatkan hasil terbaik, namun, evaluasi terus dilakukan. Salah satunya masalah ketepatan waktu. Ia mengakui waktu menjadi hal yang penting yang harus bisa dikuasa setiap peserta untuk menaklukkan setiap tantangan yang diberikan juri.
“Sejauh ini kami sudah mulai melakukan persiapan dengan menggunakan modul yang sama baik yang di LKS provinsi ataupun kisi-kisi LKS Nasional tahun lalu. Teknik-teknik juga sudah saya pelajari. Tapi memang belum nemu konsep dan tema untuk yang nasional nanti. Jadi kita latihan dasar-dasar dan latihan ketepatan waktu,” jelasnya.
Kendala eksternal juga dipelajari oleh Septi. Sebab, saat pertandingan LKS SMK beberapa waktu lalu, kendala eksternal juga ditemui oleh pihaknya. Seperti mesin yang tidak bisa dipakai, alat mendadak bocor, bahan rusak, kemudian penyimpanan bahan yang tidak bisa digunakan. Kasus-kasus seperti ini, tambah dia sudah diajarkan oleh pebimbing dan diperkuar lagi untuk tingkat nasional.
“Intinya tidak boleh panik dan harus tahu cara mengatasinya. Plan B juga sudah dirancang jika ada kendala A, atau B. Yang terpenting fokus latihan kalau bisa setiap hari. Karena lawan terberat nanti dari Jambi. Daerah ini level pengetahuannya sama dengan kita,” sebut dia.
Siswa lainnya yakni, Lisa Andini. Pada LKS SMK tingkat provinsi lalu, Lisa menjuarai bidang lomba Hairdressing. Ia mengaku sebagai persiapan nasional, modul yang akan diperkuat adalah C dan D yakni materi styling melalui pemahaman butir soal. Karena menurutnya, ada beberapa pertanyaan yang justru menjebak jika tidak dikuasai peserta.
“Ada box misteri yang membuat kita harus siap. Jadi memang latihannya harus lebih keras lagi agar bisa juara di tingkat nasional,” ujar siswa kelas 12 jurusan kecantikan rambut ini.
Terakhir, Ana Yusifa Azzahra yang berhasil membawa emas bidang lomba Beauty Therapy. Untuk kesiapan di tingkat nasional pihaknya akan memperkuat skill di facial, makeup dan nail art. Hal ini berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh para pebimbingnya. Di mana tangan Sifa masih belum terlihat luwes saat mengerjakan soal tersebut.
“Lebih diperkuat di top bridal atau fantasi. Facial, makeup, dan nail art masoh ada catatn kurang rapi dan teliti. Jadi harus terus dilatih. Dilemesin lagi. Dan lebih tenang lagi karena kemarin sempat gugup juga,” tandas dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait