Sedangkan alasannya memilih udeng Tengger, karena udeng yang dipasang manual mulai dari kain lembaran ini merupakan ciri khas udeng Kabupaten Probolinggo dan sampai saat ini menjadi pakaian adat masyarakat Tengger yang dikenakan sehari-hari.
Lebih lanjut Yulius menerangkan meskipun relatif simple, namun memasang udeng sendiri dari kain lembaran agar menjadi penghias kepala yang terlihat rapi dan menarik tidaklah semudah mengenakan blangkon.
“Saya rasa hal ini merupakan salah satu cara bagaimana kita mencintai secara nyata warisan pakaian adat para leluhur kita yang ada di Kabupaten Probolinggo,” tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait