Menurutnya, alat combine sangat menghemat biaya. Hanya menghabiskan separuh dari biaya menggunakan mesin tradisional.
“Sekali panen kalau pakai alat tradisional bisa menghabiskan biaya sekitar Rp2,5juta. Jika menggunakan mesin combine bisa separuh harga karena bayar per sak saja,Kata Adil, Minggu, (11/6/2023)
“jika tidak menggunakan mesin combine harus mempekerjakan delapan orang sampai sepuluh orang. Bayangkan sewanya satu orang 100 ribu dalam satu hari, tinggal kalikan saja,” imbuhnya.
Menurut Adil biaya yang dikeluarkan untuk memanen padi menggunakan mesin combine lebih hemat dan produktif.
"Pakai mesin Combin mulai dari mengarit padi sampai dibungkus dalam sak, itu menelan biaya hanya 25 ribu persak, murahkan."katanya
Sedangkan, untuk mendapatkan mesin combine dirinya harus menyewa dari luar daerah bahkan dari luar pulau madura. Mengingat di Kecamatan Robatal, Sampang, tidak memiliki alat tersebut.
Maka dari itu, petani muda yang juga merupakan anggota Katar Desa Torjunan berharap tempat tinggalnya memiliki mesin combine. Karena, mesin tersebut sangat membantu para petani.
“Tentu kami berharap ada perhatian dari pihak terkait. Demi kesejahteraan petani di Sampang,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait