SURABAYA, iNews.id - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur (Jatim) langsung tancap gas menjalankan Corporate University (CorpU) di awal tahun 2022.
Hal ini ditandai dengan suksesnya kelas perdana program 'ASN Belajar' yang dilaksanakan dalam bentuk webinar, pada Senin (10/1/2022).
ASN Belajar merupakan salah satu program Jatim CorpU yang dikonsep BPSDM untuk pembelajaran mandiri dan terintegrasi secara lebih fleksibel.
Pada pelaksanaannya di seri pertama tersebut, program ini langsung memantik antusiasme tinggi dari ribuan ASN. Tak hanya berasal dari ASN di Provinsi Jatim melainkan se-Indonesia.
Dalam kesempatan itu, kelas virtual ASN Belajar mengusung tema “Peran Strategis ASN dalam Realisasi Program Kegiatan dan Penyerapan Anggaran yang Cepat, Efektif-Efisien, Tanggap, Transparan, Akuntabel dan Responsif (CETTAR)”
Hadir sebagai keynote speaker, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang menyampaikan materi terkait optimalisasi peran ASN dalam realisasi APBD.
Menurutnya, gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah dan provinsi berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program pemerintah.
"Di samping itu, gubernur sebagai wakil pemerintah pusat juga terus berupaya mendorong percepatan realisasi APBD provinsi dan kabupaten/ kota dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi serapan anggaran di masing-masing tingkatan," ujar Emil.
Hal senada diungkapkan Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni selaku narasumber kedua. Dijelaskannya, APBD yang memuat seluruh penerimaan dan belanja daerah harus terukur, kongkrit, berbasis data yang tepat, rasional, dan sesuai dengan kebutuhan.
"Karena itu, penatausahaan keuangan yang baik dilahirkan dari proses perencanaan anggaran yang baik. Maka dari itu ASN sebagai aktor pengelola keuangan daerah harus mampu berkoordinasi baik secara horizontal maupun vertikal untuk mendorong proses realisasi tersebut," ujar Agus Fatoni.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan (BPK) Jatim Joko Agus Setyono menjelaskan, APBD memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan negara. Maka agar APBD dapat terserap secara optimal, perlu ada perencanaan yang tepat serta pengelolaan yang baik oleh pelaksananya.
"Untuk menjalankan strategi penyerapan anggaran dengan tata kelola yang baik dan CETTAR diperlukan SDM yang memiliki kompetensi yang baik, yang berintegritas, berkinerja tinggi dan melayani secara prima” ujar Joko.
Lebih lanjut Joko menyampaikan, untuk mencapai pengelolaan keuangan daerah yang ekonomis, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, kepala daerah wajib menyelenggarakan sistem pengendalian internal atas pelaksanaan kegiatan pemerintahan daerah. Penyelenggaraan sistem pengendalian internal juga harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sementara itu, Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, lebih dari 1500 peserta mengikuti kelas perdana program ASN Belajar.
Program ini merupakan bagian dari Jatim CorpU yang diinisiasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk mendorong pengembangan kompetensi ASN yang handal dan profesional.
Dengan konsep ASN Belajar yang dilaksanakan melalui webinar, Aries mengaku cara ini memberi kemudahan pegawai pemerintah untuk mengikuti pembelajaran dan pelatihan dimana saja dan kapan saja.
Di samping itu, ASN juga secara otomatis akan mendapatkan tiga jam pelajaran dari total kewajiban belajar selama satu tahun sebanyak 20 jam pelajaran.
"Kita secara khusus mengusung tema seputar strategi penyerapan anggaran dan realisasi program kerja pemerintah. Pembahasan ini penting karena BPSDM perlu menyiapkan ASN pada momentum awal tahun anggaran ini," tutur Aries.
Setelah sukses dengan kelas perdana ASN Belajar, lanjut Aries, BPSDM Jatim telah menyiapkan sesi kedua dengan tema Pengembangan Kompetensi Diri untuk Membangun Berfikir Kreatif ASN.
"Sepanjang tahun 2022 ini BPSDM Jatim telah menyiapkan 48 kali program ASN Belajar yang digelar setiap satu pekan sekali. Topik-topik yang diangkat akan terus update sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi ASN," pungkas Aries.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait