JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Sosok Hanang Pandu Himawan belum ada yang mengenal . Namun, ia memiliki kisah perjalanan hidup yang sangat luar biasa, tidak semua orang memiliki kesempatan yang selama ini diimpikan, yakni melanjutkan studi ke Harvard University di Boston.
Hanang merupakan seorang anak petani asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang berhasil meraih beasiswa Lembaga Penerima Dana Pendidikan (LPDP). Ia berhak melanjutkan pendidikan S2 ke Harvard University di Boston, Amerika Serikat untuk mengambil jurusan Master of Public Policy.
Demi dapat mengenyam pendidikan di kampus terkemuka dan terbaik di dunia tersebut, tentu bukan hal yang mudah dan menjadi impian banyak orang. Lalu, untuk dapat melewati berbagai proses tersebut, pastilah sangat sulit sebab harus melalui persaingan ketat. Dan Hanang, adalah salah satu yang berhasil melewati tantangan tersebut.
“Ini mimpi saya sejak lama, saya sudah terpikir untuk kuliah S2 sejak 2 tahun yang lalu, namun orang tua saya belum mengizinkan karena tak mau jauh dari saya. Namun akhirnya mereka memberi restu, apalagi melihat tekad saya yang kuat ditambah tabungan saya juga sudah cukup untuk mengambil tes GRE (Graduate Records Examination) dan dua kali tes IELTS,” ujarnya.
Ia melanjutkan, awalnya tidak menyangka, terlebih untuk “anak desa” sepertinya, namun hal itu tidak menyurutkan niatnya, karena dirinya merasa belum puas dengan kondisinya sekarang dan ingin menambah ilmu lebih banyak lagi.
“Apalagi, institusi tempat saya bekerja yaitu Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS sangat mendukung langkah saya ini, LPS telah membuka banyak peluang agar para pegawai terbaiknya dapat mengambil beasiswa, dukungan besar terutama datang dari para pimpinan, dan berbagai dukungan tersebut sangat besar artinya buat saya,” tambahnya.
Diketahui, saat ini Hanang bertugas di LPS pada Group Likuidasi Bank, ia sendiri merupakan lulusan program Pendidikan Calon Pegawai (PCP) angkatan 1, yang notabene telah meluluskan para talenta terbaik di bidangnya.
Kembali ke awal saat ia pertama kali dinyatakan lolos, Hanang mengaku bahwa pada saat itu ia sangat cemas waktu menunggu hasil pengumuman pada 8 Juni 2023 silam, yang pada akhirnya namanya tercantum dalam pengumuman tersebut. “Saya, terlebih keluarga saya sangat tegang menunggu hasil pengumuman tersebut.
Namun, ia percaya usaha tidak menghianati hasil, akhirnya namanya terpampang di pengumuman tersebut. “Tak dapat digambarkan suasana batin saya saat itu, yang pasti senang dan haru berpadu menjadi satu,” jelasnya.
Tanpa menunggu lama, ia pun langsung memesan tiket pulang ke kampung halamannya di Sukoharjo untuk memberitahukan kabar bahagia tersebut, langsung kepada orang tuanya. "Orang tua saya hanya orang biasa dan sangat bersahaja, namun dapat melihat anak bungsunya ini kuliah di Harvard. Saya pun bertekad untuk memboyong mereka untuk acara wisuda saya nanti pada tahun 2025,” ujarnya.
“Saya ingin melihat mereka berbangga dan tersenyum bahagia. Mereka adalah orang yang berkat perjuangan dan pengorbanannya telah mengantar saya hingga ke titik ini. Peluk cium dan sehat selalu ya Bu’e dan Pak’e,” tambahnya.
Dan saat ditanyakan, jika sudah lulus nanti dan kembali pulang ke Tanah Air, apa yang akan dilakukan oleh dirinya. Hanang menjawab, bahwa dia ingin menggunakan ilmu public policy yang telah didapat, untuk berkontribusi dalam pembangunan sistem penjaminan asuransi di Indonesia.
“Saya mengambil jurusan public policy dan itu sangat erat kaitannya dengan LPS, yang juga mendapat mandat baru UU PPSK.Itu adalah challenge buat saya sebab saya ingin turut serta dalam pembangunan sistem penjaminan asuransi di Indonesia,” tutup Hanang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait