Gubernur Khofifah menyebut, bahwa Virtual tour saat ini menjadi tren bagi kalangan traveler. Dimana, mereka bisa mudah mensimulasi lokasi wisata secara dekat, dengan melihat rangkaian video, gambar dan juga elemen multimedia lainnya seperti efek suara, narasi dan teks.
"Virtual Tour banyak digunakan untuk menggambarkan suasana di sebuah lokasi wisata untuk mengimajinasikan sekaligus menggambarkan berbagai video dan media berbasis fotografi dari dekat," tegasnya.
“Yang mana lewat virtual tour ini akan semakin memancing wisatawan untuk datang menikmati destinasi wisata aslinya,” tandas Khofifah.
Virtual tour, diakui Gubernur Perempuan Pertama di Jatim itu menjadi trend dan jumlahmya terus meningkat yang dilatarbelakangi pada saat pandemi. Sekarang ini, teknologi digitalisasinya terus dikembangkan pemanfaatanya karena orang tidak perlu keluar rumah untuk mengetahui sebuah landscape/ pemandangan secara 360 di sekitar daya tarik wisata.
"Saatnya berwisata lewat teknologi digital dengan hanya berbekal smarthphone, nuansa dan panorama daya tarik tempat wisata tersebut dapat kita nikmati," tegasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Jatim melalui Bandara Juanda tahun 2023 hingga Bulan Maret mencapai 10.653 Wisman atau mengalami kenaikan sebesar 18 persen.
Adapun tujuan favorit dari Wisman saat ke Jatim yakni Taman Wisata Alam (TWA) Ijen, Taman Nasional (TN) Bromo Tengger Semeru, Kampung Warna Warni, Pulau Noko Gili, Museum Probolinggo hingga Gereja Merah.
"Kita bersyukur bahwa Jatim masih menjadi tujuan wisata bagi Wisman dari banyak negara seperti Singapura, Malaysia, Australia, Timor Leste, Tiongkok, Amerika, Korea Selatan, Inggris dan Rusia. Kita berharap kunjungan wisman dari bulan ke bulan bisa terus meningkat ditengah optimisme pemerintah bangkit pasca Pandemi Covid-19," tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait