Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan modal ventura crypto Electric Capital berjudul 2022 “Electric Capital Developer Report” disebutkan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, per Januari 2022 secara bulanan ada lebih dari 22 ribu developer aktif.
28% developer membangun ekosistemnya menggunakan Bitcoin dan Ethereum, sisanya sebanyak 72% membangun ekosistemnya di luar dari Bitcoin dan Ethereum, seperti Solana, NEAR, Polygon, Sui, Aptos, Optimism, Arbitrum, dan lain-lain.
Secara spesifik di Asia Tenggara, dilansir dari laporan perusahaan investasi ventura White Star Capital, ada 627 perusahaan crypto atau blockchain yang berkantor pusat di Asia Tenggara.
Sebagian besar pertumbuhan pendanaan modal ventura berasal dari perusahaan rintisan crypto, blockchain, dan web3, yang menarik hampir US$1 miliar dalam pendanaan di tahun 2022.
Jeth menuturkan, untuk developer Web3 maupun crypto, ada tiga hal penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang untuk membangun sebuah project. Pertama adalah membangun sebuah tim, kedua menyiapkan modal, dan ketiga adalah product market fit.
"Dari kaca mata saya, product market fit menjadi yang terpenting karena tanpa product market fit semua yang telah dibangun akan hilang karena proyek yang dikembangkan tidak mendapatkan respons positif dari pasar," tuturnya.
Selain tiga hal tersebut, menurut Jeth, mendengarkan feedback user secara langsung untuk menciptakan dan mengembangkan produk yang relevan dan sesuai kebutuhan juga menjadi hal penting.
"Terakhir tentu jangan mudah menyerah, mungkin sering menghadapi hambatan demi hambatan ketika pertama kali memulai bahkan dapat menemui kegagalan. Namun jangan patah semangat dan terus dorong keyakinan Anda bersama tim untuk membangun proyek Web3 dengan inovasi terbaik, karena market Web3 ini masih terbuka lebar dan akan terus tumbuh dengan cepat,” ujar Jeth.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait