Saat ini, lanjut dia, banyak konten kreator atau Food Blogger, tetapi tidak semua konten kreator atau Food Blogger memiliki kualitas. Masyarakat sudah panadai untuk menilai, apakah konten yang dilakukan berkualitas atau tidak. Ada trik-trik dalam membuat konten makanan, tidak boleh bilang makanan itu enak, begitu saja. Namun harus mengetahui dari berbagai aspek.
“Konten kreator itu juga harus mendidik, tidak bisa sembarangan, harus ada value, dan hasil review-nya benar-benar valid,” beber Devi.
Devi Lilian, sosok perempuan 32 tahun yang memutuskan mengembangkan potensi diri dengan menjadi Food Blogger. Foto iNewsSurabaya/arif
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait