MOJOKERTO, iNewsSurabaya.id - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam membatik. Praktek membatik ini dilakukan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Mojokerto.
Peningkatan ketrampilan membatik diajarkan khusus Batik Ecoprint yang merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakkan pada sehelai kain.
"Metode pembuatan ecoprint yang dilakukan sangatlah mudah untuk diterapkan karena itulah proker tersebut kami lakukan dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan Potensi Alam di Desa Pohjejer, Desa Padi, dan Desa Bening serta juga meningkatkan kreativitas dari ibu-ibu PKK.dan para remaja," kata Angga Dutahatmaja, S.Kom.,M.M. Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok Reguler 4 di Mojokerto.
Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint dilaksanakan tanggal 5 Juli 2023 di Kantor Kecamatan Gondang dengan mengajak Ibu PKK dari beberapa perwakilan Desa dan para remaja yang ada di Kecamatan Gondang. Desa yang dimaksud yaitu Desa Pohjejer, Desa Padi, dan Desa Bening.
Kerjasama ini di arahkan oleh beberapa kelompok KKN Regular yaitu Lisa Widayanti Mahasiswi Prodi Administrasi Niaga, Septiana Puji Lestari Mahasiswi Prodi Manajemen, dan Dwi Riska Meilina Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi dengan dibantu oleh ibu Dra. Yulyar Kartika Wijayanti sebagai Pemateri. Tujuan dari kerjasama ini yaitu agar dapat memperkuat hubungan antar desa untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam menghasilkan produk batik ecoprint.
Pada pelatihan ecoprint ini diawali dengan adanya edukasi mengenai Batik Ecoprint yang di sampaikan oleh Dra. Yulyar Kartika Wijayanti. Tidak hanya pengertian dan gambaran umum yang disampaikan. Tetapi juga proses, jenis kain dan menunjukkan contoh hasil karya batik ecoprint yang terbaik hingga yang hasilnya kurang maksimal.
Setelah penyampaian edukasi mengenai batik ecoprint, peserta langsung diarahkan ke pelatihan pembuatan Batik Ecoprint. Pelatihan ini dibagi berdasarkan sasaran yang ditargetkan. "Untuk pelatihan pertama, diarahkan ke pembuatan Batik Ecoprint dengan Metode Pounding menggunakan Totebag pada para remaja Desa Bening. Langkah pertama dalam metode ini yaitu dengan memberikan alas plastik pada totebag, kemudian menyusun motif dan corak batik dengan dedaunan dan dilapisi dengan plastik agar tidak menembuh pada totebag," ungkapnya.
Selanjutnya Metode Pounding atau memukulkan palu keatas dedaunan dilakukan agar zat warna pada daun tersebut menempel pada kain. Dan langkah akhir pada proses ini yaitu dengan merendam air yang bercampur dengan tawas selama beberapa saat agar warna daun tidak pudar.
Kemudian dilanjut dengan Metode Steam dengan menggunakan Kain Syal yang di targetkan pada ibu PKK dari Desa Pohjejer dengan Desa Padi. Dalam pembuatan Batik Ecoprint setiap peserta dibebaskan membuat motif serta corak batik sesuai kreativitas para peserta.
Langkah pertama dari metode ini yaitu dengan merendam kain syal pada air yang dicampur dengan bahan mordan atau yang disebut dengan proses mordanting selama 30 menit, setelah selesai kemudian kain syal tersebut diperas dan diletakkan diatas plastik. Kemudian menyusun motif dan corak batik dengan dedaunan yang telah disediakan. Pada peletakan kain ini ada 2 (dua) cara yaitu dengan cara mirror dan tumpuk 2 kain.
Setelah itu, ditambahkan plastik diatas kain syal dan direkatkan agar daun bisa menempel pada kain. Kemudian digulung dan di ikat menggunakan tali rafia dengan erat lalu di lakukan proses steam atau pengukusan ± 2 jam. Disela menunggu proses steam peserta diarahkan untuk melakukan ishoma dan di isi dengan edukasi mengenai pemasaran melalui instragram.
Hasil akhir dari proses steam menghasilkan kain syal yang kreatif dengan corak batik ecoprint yang unik dengan nilai jual tinggi. Untuk packaging menggunakan plastik Ziploc dengan tali rami yang di ikatkan pada kain syal tersebut dan diberi hangtag sebagai pengenal bahwa Batik Ecoprint yang dibuat merupakan hasil karya dari Ibu PKK.
"Edukasi dan pelatihan mengenai pembuatan Batik Ecoprint ini diharapkan dapat menambah keahlian dan kreativitas dari ibu PKK dan para Remaja. Selain itu dapat dipasarkan melalui sosmed seperti instagram atau dapat dipasarkan secara offline sebagai produk unggulan desa dengan memanfaatkan potensi desa yang ada," jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait