Pesantren Al Zaytun Tak Dibubarkan, Ini Penjelasan Mahfud, Bawa Nama Panji Gumilang dan NII, Ada Apa
Lebih lanjut, Mahfud membeberkan, NII hasil operasi dan bentukan pemerintah waktu itu salah satu wilayahnya adalah Komandemen 9, yang sekarang menjadi Al Zaytun.
"Mengadu NII dengan NII itu kalau pakai sholawatnya orang NU itu sama dengan sholawat asyghil. Wa asyghilid dholimin bid dholimin. NII diadu dengan NII, maka NII akan hancur sendiri, kira kira begitu," terang dia.
Kemudian sesudah merasa nyaman dengan pemerintah, merasa aman, Panji Gumilang ini memecahkan diri dengan menampilkan sosok Al Zaytun yang seperti sekarang.
Dibalik inilah latar belakang sejarahnya dan pengikut-pengikutnya itu masih banyak, yang memang ideloginya sendiri.
"Kalau saudara bertanya mau diapakan Al Zaytun itu? ada yang mengatakan pak dibubarkan saja, itu berbahaya. Sampai sekarang pemerintah tidak pernah membubarkan Pesantren. Saya berfikir kita jangan membuat preseden buruk untuk membubarkan pesantren," jelasnya.
Pesantren Ngeruki saja, bebernya, yang melahirkan banyak teroris, mulai dari Abu Bakar Baasyir dan cabang-cabangnya itu disebut dihukum dan terorisnya. "Santrinya enggak dibubarkan. Karena begini, kalau kita membubarkan pesantren nanti jadi preseden, suatu saat kalau ada orang lain yang berkuasa, visinya beda dengan kita, cara memandang Islam beda dengan kita, cara menghadapi negara beda dengan kita, bisa saja pesantren-pesantren kita yang dibubarkan," akunya.
"Oleh sebab itu kita berfikir tidak usah membubarkan pesantren. Terus bagaimana? Panji Gumilang-nya itu yang kita tindak secara hukum bukan pesantrennya. Pesantren nanti kita bina, karena secara resmi pesantren itu memang tidak pernah melahirkan teroris," tegas pria asal Madura ini.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait