Menurut Baihaki, dua besar parpol di Jatim berpeluang besar akan diisi pertarungan ketat antara PDIP dan PKB. Sebab, kemantapan pemilih untuk dua parpol itu di atas 50%.
"PDIP dan PKB bersaing ketat, namun komposisi di tiga besar atau di papan atas ini semakin berimbang," tambahnya.
Sebab, kata Baihaki, perebutan peringkat ke-3 parpol di Jatim masih seru. Karena tren Golkar saat ini mengalami kenaikan selama setahun terakhir.
"Golkar trennya mengalami kenaikan jelang Pemilu dan berpotensi melebihi perolehan 2019 lalu. Dengan selisih margin of error, Golkar berpotensi dan sangat berpeluang menggusur Gerindra di Jatim," terang Baihaki.
"Survei kami di Juli tahun 2022 lalu, angka Golkar masih 10%. Kini sudah merangkak naik di angka 14%. Bahkan temuan kami jika Golkar memiliki capres atau minimal cawapres sendiri di Pilpres 2024, bisa berpotensi naik lagi," jelasnya.
Baihaki menambahkan dengan sisa waktu kurang dari 7 bulan, peluang 4 partai teratas di Jatim masih terbuka untuk bertukar posisi.
"Semua masih memungkinkan, tinggal kerja elektoral oleh caleg-calegnya saja," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
