Bu Kokom panggilan akrab Rizki Komariyah menuturkan, anak didiknya memang dikenalkan dengan alam sejak dini. Karena alam akan memberikan edukasi nyata dalam kehidupan mereka, untuk itu rangkaian pengenalan lingkungan sekolah dan alam dilakukan secara tertata.
“Setelah melepas anak penyu, tukik. Anak-anak melihat penangkaran telur penyu, kemudian anak-anak diminta untuk membersihkan pantai hingga melepaskan burung ke alam bebas. Kita ajari bagaiman mengatehu alam dan mencintai alam dengan benar,” ujarnya.
Sistem ini, lanjutnya, memiliki banyak manfaat, siswa tidak lagi terus melihat buku untuk belajar. Namun mereka bisa belajar dari alam, dan melihat kondisi di alam bebas. “Saya yakin sekolah ini bakal besar. Kita baru setahun Alhamdulillah siswanya mulai banyak,” aku dia.
Siswa sekolah SAIQ Banyuwangi berfoto ria dialam Pantai Gumuk Banyuwangi. Foto iNewsSurabaya/arif
Farida, Orang Tua Siswa SAIQ Al Hikmah Banyuwangi mengaku sangat senang anaknya bisa mengenyam pendidikan di sekolah ini. Menurutnya, proses pendidikan yang diberikan sangat unik dan berbeda. Siswa diminta untuk mengenal alam dan mengenal Al Quran dengan baik. Bahkan tidak jarang, proses pembelajaran juga dilakukan di alam sekitar.
“Makanya rugi kalau tidak mendaftarkan anaknya ke sekolah SAIQ Al Hikmah. Saya sangat puas, dan saya berharap sekolah ini semakin maju,” ucap dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait